Prancis menolak seruan agar pasukan PBB mundur dari Lebanon
geosurvey.co.id: Prancis menolak permintaan Israel untuk menarik pasukan PBB dari Lebanon.
Tentara Israel telah beberapa kali menyerang dan melukai pasukan PBB yang ditempatkan di perbatasan Israel-Lebanon dan bersembunyi di balik Hizbullah sebagai tameng manusia.
Prancis menolak permintaan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menarik diri dari posnya di Lebanon.
Dalam pernyataan yang dirilis pada 14 Oktober, Kementerian Luar Negeri Prancis menekankan bahwa pemeliharaan perdamaian dan pertahanan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat.
Pada tanggal 13 Oktober, Hizbullah meminta UNIFIL untuk menarik diri dari perbatasan antara Israel dan Lebanon karena Hizbullah bersikeras pada upaya berkelanjutan Israel untuk menduduki Lebanon dan menciptakan apa yang disebut zona keamanan.
Berbicara kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Netanyahu mengatakan pada hari Minggu melalui pesan berbahasa Ibrani bahwa “sudah waktunya untuk menarik UNIFIL dari benteng dan medan perang Hizbullah.”
“IDF telah meminta hal ini berkali-kali, dan kami telah ditolak berkali-kali, semuanya dengan tujuan memberikan perlindungan manusia kepada teroris Hizbullah,” kata Netanyahu.
“Penolakan Anda untuk menarik tentara UNIFIL menyandera Hizbullah,” tambahnya. Hal ini membahayakan nyawa mereka dan tentara kita.
Tank-tank Israel menghancurkan gerbang utama pos PBB di Ramyah, Lebanon, dekat perbatasan, dan memaksa masuk, kata UNIFIL dalam sebuah pernyataan.
Sekitar dua jam kemudian, tembakan di dekat lokasi kejadian menyebabkan asap masuk ke dalam kamp, dan 15 tentara PBB dilaporkan menderita gatal-gatal pada kulit dan sakit perut.
Serangan lain pekan lalu melukai beberapa tentara UNIFIL, termasuk seorang tentara Israel.
Hizbullah telah memerintahkan tentaranya untuk tidak menyerang tentara Israel yang ditempatkan di pangkalan operasional di belakang pasukan PBB di dekat kota perbatasan Maroun al-Ras di Lebanon, yang secara efektif menggunakan mereka sebagai perisai manusia.
Israel berusaha menginvasi Lebanon pada tanggal 1 Oktober.
Operasi tersebut, yang oleh para menteri keamanan nasional Israel disebut sebagai fase berikutnya dari perang melawan Hizbullah, merupakan upaya keempat militer Israel untuk merebut wilayah Lebanon dalam 50 tahun terakhir, dan yang pertama sejak perang antara Israel dan Hizbullah. 2006. .
UNIFIL didirikan pada tahun 1978 setelah invasi Israel ke Lebanon selatan.
Hizbullah didirikan dengan dukungan Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) setelah Israel menginvasi dan menduduki Lebanon selatan pada tahun 1982.
Kelompok oposisi Islam mengatakan tujuannya adalah untuk mengakhiri invasi Israel ke Lebanon.
Hizbullah melancarkan serangan pertamanya terhadap tentara Israel pada bulan November 1982.
Sumber: CRADLE