geosurvey.co.id – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji calon presiden AS Donald Trump setelah Rabu (11/06/2024) dipastikan Trump memenangkan pemilihan presiden AS.
Zelensky pertama kali mengucapkan selamat kepada Trump atas terpilihnya dia.
“Hari ini adalah hari yang sangat istimewa dan menjadi berita yang menarik perhatian dunia. Hasil pemilu yang sungguh menakjubkan di Amerika.
Kepemimpinan yang jelas dari Presiden Trump. “Saya mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangan ini,” Ukrinform mengutip ucapan Zelenskiy.
Presiden Ukraina memuji Trump dengan mengatakan bahwa dunia mendapat manfaat dari kebijakan Donald Trump.
“Secara umum, penting bagi kami di Ukraina dan di seluruh Eropa untuk secara konsisten mendengarkan perkataan presiden ke-45 Amerika Serikat tentang perdamaian melalui kekuatan,” ujarnya.
Ia mengaku pernah bertemu dengan Trump dan membahas hal-hal positif mengenai nasib Ukraina.
“Kami berbicara dengan Presiden Trump melalui telepon pada bulan Juli tahun ini dan secara langsung pada bulan September, dan itu adalah percakapan yang bagus,” kata Zelensky.
Zelensky tak mau menghentikan kontribusi militer Amerika Serikat, menurutnya Ukraina sudah memiliki tim yang selalu berhubungan dengan tim Trump. “Kami membicarakan setiap aspek Rencana Kemenangan. Pada pertemuan di New York, serta pada pertemuan di Washington – di Kongres dan Gedung Putih. Kita mempunyai peluang untuk kerja sama yang lebih kuat – dalam bidang pertahanan, ekonomi, dan masa depan pascaperang. “Ini akan membuat Ukraina, Amerika, dan seluruh dunia bebas menjadi lebih sukses,” tegas kepala negara Ukraina. Konferensi ini diselenggarakan oleh UE
Bukan hanya Ukraina.. Uni Eropa menganggap serius terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika.
Hari ini di Budapest, negara-negara tersebut mengadakan pertemuan informal untuk membahas cara bertahan dari pemerintahan Donald Trump.
Negara yang paling terkena dampak pergantian pemerintahan di Amerika Serikat adalah Ukraina.
Ukraina, yang kini diduduki Rusia, mendapat dukungan besar dari Amerika Serikat di bawah pemerintahan Joe Biden.
Namun, Donald Trump telah mengumumkan bahwa dia akan mengakhiri perang dalam waktu 24 jam jika dia berkuasa.
Hal ini mengancam eksistensi Kiev, karena jika menghentikan perang dengan merebut wilayah, Ukraina akan kehilangan seperlima wilayahnya yang saat ini diduduki Rusia.
Setelah kemenangan Trump, Perdana Menteri Hongaria Viktor Orbán menjadi mediator yang berharga bagi Trump, yang diusir dari UE.
Publikasi Barat juga melaporkan bahwa Uni Eropa tidak bersatu dalam membantu Ukraina jika Trump menang di Amerika.