geosurvey.co.id – Prof.Dr.Pratikno, M.Si. Adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan pada Kabinet Merah Putih yang baru dilantik oleh Presiden Prabowo Subianton.
Pratikno sendiri bukanlah nama asing di birokrasi Indonesia.
Ia merupakan mantan Sekretaris Negara (Mensesneg) pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2019) dan (2019-2024).
Sebelumnya, Pratikno juga merupakan akademisi di Universitas Gajah Mada (UGM) yang membesarkan namanya hingga saat ini.
Dan inilah profil Praticno. Kehidupan pribadi
Berdasarkan kemenkopmk.go.id, Pratico lahir pada 13 Februari 1962 di Bojonegoro, Jawa Timur.
Ia memiliki seorang istri bernama Siti Farida dan dikaruniai tiga orang anak Anisa Firdia Khanum, Hilda Mutia Khanum dan Geeta Nadia Khanum.
Pratiko sendiri berasal dari keluarga sederhana dan mempunyai tekad yang kuat untuk terus menuntut ilmu agar bisa mencapai cita-citanya. Praticno merupakan mantan Menteri Luar Negeri (Mensesneg) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. (geosurvey.co.id/Taufik Ismail) Pendidikan
Pada tahun 1985, Pratikno mengenyam pendidikan sarjana dari Universitas Gajah Mada (UGM), jurusan Ilmu Pemerintahan.
Kemudian pada tahun 1990 memperoleh gelar master di bidang manajemen pembangunan dari University of Birmingham, Inggris.
Praticno kemudian memperoleh gelar PhD di bidang Ilmu Politik dari Flinders University di Australia pada tahun 1997. karir
Ia mengawali kiprahnya di Universitas Gadja Mada (UGM), sebuah institusi pendidikan tinggi yang menjadi landasan kokoh dalam karirnya.
Pratico memulai karir akademisnya sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UGM pada tahun 2001-2004.
Beliau kemudian melanjutkan kiprahnya sebagai Dekan FISIP UGM pada tahun 2008 hingga 2012.
Puncak karirnya di dunia akademis diraih saat ia terpilih menjadi Rektor UGM ke-14 pada tahun 2012 hingga 2014.
Hal ini pula yang menjadikannya salah satu tokoh sentral dalam pengembangan UGM sebagai universitas kelas dunia.
Karirnya semakin sukses setelah diundang ke istana oleh Presiden ke-7 RI, Jokowi. Pada tahun 2014, ia diangkat menjadi Menteri Negara.
Ia juga termasuk salah satu menteri yang tidak pernah digantikan oleh Jokowi selama dua periode pemerintahannya.
Sebagai Menteri Luar Negeri, Praticno berperan penting dalam menjembatani komunikasi antara Presiden dan lembaga pemerintah lainnya, sehingga roda pemerintahan tetap efisien. sepeda motor yang dikendarai Pratikno saat meninjau pembangunan di Ibu Kota Negara Republik Indonesia (IKN). (Pertama) Kekayaan
Mengutip Kompas.com, Pratikno diketahui memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 15.055.974.417.
Asetnya dibagi menjadi beberapa kategori utama.
Tanah dan bangunan merupakan aset terbesarnya dengan total nilai Rp 7.364.096.250.
Di bidang alat angkut dan kendaraan, Pratikno memiliki tiga unit mobil dengan nilai total Rp 840.000.000, antara lain Toyota Yaris Hatchback tahun 2010 dan SUV Suzuki Jimny tahun 2020 senilai Rp 425.000.000.
Selain harta fisik, Pratikno juga memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp387.048.100 dan surat berharga sebesar Rp426.307.930.
Ia juga memiliki sumber daya tunai dan setaranya yang cukup besar, yakni 7.070.732.376 dram.
Pratikno juga memiliki utang sebesar AMD 1.331.767.570.
(geosurvey.co.id/David Adi) (Kompas.com/ Aryo Putranto Saptohutomo)