Laporan geosurvey.co.id oleh jurnalis Namira Yunia Lestanti
geosurvey.co.id, TOKYO – Yagi Yoji, profesor seismologi dan pakar patahan di Universitas Tsukuba, Jepang, memperkirakan kawasan Timur Tengah akan kembali diguncang gempa besar pada Rabu (2/8/2023).
Prediksi tersebut diungkapkan Profesor Yagi Yoji dalam wawancara dengan media Jepang NHK News usai gempa berkekuatan 7,8 SR melanda Turki dan Suriah awal pekan ini.
Dalam wawancaranya, Yagi Yoji menjelaskan bahwa ada banyak kesalahan besar yang akan terjadi dalam waktu dekat. Lempeng yang bertabrakan tersebut diyakini adalah Lempeng Anatolia Utara dan Lempeng Arab.
Karena pertemuan kedua lempeng tersebut berdekatan dengan episentrum gempa, sehingga berpotensi menimbulkan gempa yang lebih besar dibandingkan yang terjadi di Turki dan Suriah.
Pertemuan antara kedua lempeng dalam struktur tektonik akan terakumulasi, dan ketika mencapai puncak ketegangan, lempeng-lempeng ini akan saling bertabrakan, melepaskan energi dalam jumlah besar dan menyebabkan perubahan lapisan bumi yang menyebabkan gempa bumi. Yoji menjelaskan
Ini bukan kali pertama Yoji melontarkan prediksi seperti ini, sebelumnya pakar gempa ternama asal Jepang ini sudah berkali-kali menyiarkan prediksinya terkait bencana gempa.
Seperti pada tahun 1939, ia pernah memperkirakan wilayah timur Erzincan akan diguncang gempa berkekuatan M 7,8.
“Setelah prediksi dibuat, gempa terjadi dan menewaskan lebih dari 30.000 orang. Ada juga gempa lain yang menewaskan sekitar 17.000 orang.
Maka pada tahun 2020, kawasan dekat patahan Anatolia Timur diperkirakan akan kembali mengalami gempa berkekuatan M 6,7 dan akan menyebabkan banyak korban di seluruh dunia terkubur di reruntuhan, seperti disebutkan Arab News.
Belum diketahui secara pasti kapan gempa besar yang diramalkan Yagi Yoji akan terjadi, namun dengan prediksi tersebut masyarakat diimbau untuk berhati-hati.
Selain itu, salah satu peneliti SSGEOS dari Belanda bernama Frank Hoogerbeets telah meramalkan sebelum gempa Turki bahwa Turki, Yordania, Suriah, dan Lebanon, di tengah selatan, akan diguncang gempa berkekuatan M 7,5.
“Cepat atau lambat akan terjadi gempa berkekuatan M 7,5 di wilayah ini (Turki selatan, Yordania, Suriah, dan Lebanon),” kata Hoogerbeets dalam cuitan di akun Twitter miliknya pada 3 Februari 2023. Seorang pria telah menyelamatkan seorang bayi perempuan yang baru lahir. reruntuhan bangunan dilanjutkan dengan pelemparan selimut hijau untuk menutupi jenazah seorang anak saat proses evakuasi gempa di Suriah, Senin (6/2/2023)
Namun Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menekankan bahwa tidak ada ilmuwan yang bisa memprediksi kapan gempa besar akan terjadi.
Pasalnya, para ilmuwan belum bisa memastikan keakuratan tanggal, waktu, tempat, dan magnitudo gempa yang akan terjadi, sehingga prediksi gempa dianggap tidak valid.
“Baik USGS maupun ilmuwan lain tidak meramalkan akan terjadinya gempa besar. Kami hanya bisa menghitung probabilitas dari peta bahaya di wilayah tertentu selama beberapa tahun tertentu. Namun, ahli seismologi bisa memperkirakan kemungkinan terjadinya gempa,” ujarnya. . kata organisasi itu.