geosurvey.co.id – Selasa (15/10/2024) lalu) Presiden Prabowo Subianto mengundang Gus Mifta ke kediamannya di Kertanegara, Jakarta Selatan.
Kita tahu, di Komite Prabowo-Gibran ada sosok bernama Prabowo yang digadang-gadang bakal menjadi calon Wakil Menteri (Wamen) pimpinan lembaga yang kini bernama Komite Merah Putih itu.
Namun dalam pengumuman Menteri dan Wakil Menteri pada Minggu malam (20/10/2024), Prabowo tidak menyebut nama Gus Mifta.
Padahal, Guz Mifta sebelumnya mengaku dipilihnya Prabowo karena mempertimbangkan keseimbangan antara agama dan toleransi.
Makanya Pak (Prabovo) perintahkan kita lebih fokus pada hal-hal seperti moderasi dan toleransi, kata Gus Mifta seusai meninggalkan kediaman Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa.
Lalu siapakah Gus Mifta?
Berikut profil Gus Mifta yang dihimpun Tribun News dari berbagai sumber. Profil Menteri Perlindungan Gus Mifta (Menhan) Prabowo Subianto menghadiri perayaan Pondok Pesantren Ora Aji Gus Mifta di Kalasan, Kabupaten Sleman pada Jumat (8/9/2023) malam. (penting)
Gus Mifta populer dengan sebutan Mifta Maulana Habiburahman.
Hingga saat ini, Gus Miftah dikenal sebagai salah satu penyeleksi ulama ternama di Indonesia.
Gus Mifta lahir pada tanggal 5 Agustus 1981 di Lampung.
Dikenal dengan rambut gondrong dan blancon, ustadz ini merupakan anak kesembilan dari Kai Ageng Hasan Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari Ponorogo.
Mengikuti jejak ayahnya, Gus Mifta pun mendirikan Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Dusun Tundan, Deva Purvomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DIY.
Sebelum menjadi imam, Gus Mifta menimba ilmu agama di Pondok Pesantren Bustanul Uloom Jayashakti Lampang Tengah.
Setelah lulus dari pesantren, Sunan Kalijaga melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri (UIN) Gus Mifta Yogyakarta.
Sayangnya Gus Mifta tidak menyelesaikan studinya di UIN Sunan Kalijaga.
Namun Gus Mifta berhasil memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada tahun 2023, Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unisula).
Semasa kuliah, Gus Mifta aktif di Persatuan Pelajar Islam Indonesia (PMII) yang berafiliasi dengan Nahdalatul Ulama (NU).
Setelah mendapat gelar doktor, Gus Mifta mendapat predikat Summa cum Laud, atau lulus dengan predikat predikat tertinggi.
Atas prestasinya, Gus Mifta pun mendapat surat penerimaan untuk melanjutkan studi pascasarjana di Unisula.
Gus Mifta memiliki seorang istri bernama Ning Astuti dan mereka menikah pada tahun 2004.
Kini, ia dikaruniai dua orang anak, Atqiya Maulana Habiburohman dan Mufti Nabeel Ulaya Makkah. Karier klerikal
Pria berusia 42 tahun ini memulai karirnya sebagai pendakwah pada awal tahun 2000-an, saat berusia 21 tahun.
Sebagai seorang pendakwah, Gus Mifta kerap berdakwah kepada kelompok marginal.
Nama Gus Mifta mulai dikenal setelah video dirinya memberikan pengalaman membaca di sebuah klub malam di Bali viral.
Kiprah dakwah Gus Mifta bermula saat ia salat di musala sekitar Sarkem, sebuah kabupaten di Yogyakarta.
Di lokasi itu, Gus Mifta melakukan pembacaan rutin sembari para pekerja ditempatkan di sekitar area klasifikasi.
Pelatihan dilakukan secara rutin di klub malam dan rumah koperasi.
Kiprah Gus Mifta dalam berdakwah kepada kelompok marginal mendapat dukungan dari Habib Lutfi bin Yahya asal Pekalongan, Jawa Tengah.
(geosurvey.co.id/Faryyanida Putwiliani/Willem Jonata/Danang Triatmojo)
Baca berita lainnya terkait Prabowo dan Dewan Gibran.