geosurvey.co.id, JAKARTA – Presiden Jokowi menunjuk Teguh Setyabudi sebagai Gubernur Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono.
Menurut Pemimpin Redaksi Presiden Ari Dwipayana, penunjukan Teguh sebagai Gubernur Jakarta sudah tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 125P, tanggal 16 Oktober 2024.
Presiden Jokowi telah menandatangani Keputusan Presiden Nomor 125P tanggal 16 Oktober 2024 tentang pemberhentian dan pengangkatan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, kata Ari dalam surat yang diterima di Jakarta, Kamis (17/10/2024).
Sebelumnya, pada September 2024, ada tiga calon unggulan Gubernur DKI yang mendapat dukungan terbesar dari Partai DPRD DKI dan diminta ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Salah satu dari tiga nama tersebut adalah Teguh Setyabudi yang saat itu menjabat Direktur Jenderal Pencatatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.
Teguh membuat delapan assist.
Sedangkan dua calon lagi yakni Akmal Malik dan Tomsi Tohir mendapat tujuh pendukung.
Akmal Malik adalah Direktur Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri. Saat ini, Kompol Tomsi Tohir menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Dalam Negeri. Kisah Teguh Setyabudi
Teguh Setyabudi lahir pada tanggal 8 Maret 1967 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Dia adalah anak keempat dari sembilan bersaudara dari pasangan Dr. H. Kardoyo (almarhum) dan Hj. Sulastri (almarhum).
Dalam kehidupan pribadinya, Teguh Setyabudi menikah dengan Ika Octaviana yang bekerja sebagai sipil di Kementerian Dalam Negeri, pada 2 Desember 1994.
Teguh tumbuh di lingkungan akademis sejak kecil, karena kedua orang tuanya berprofesi sebagai guru.
Ia menempuh pendidikan dari TK hingga SMA di kampung halamannya di Purwokerto.
Semasa bersekolah, dari SD hingga SMA, Teguh selalu menjadi bintang di sekolahnya karena tidak pernah gagal di kelas 1 hingga 3.
Selain berprestasi di bidang akademik, ia juga mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka, OSIS, dan Persatuan Perwakilan Mahasiswa.
Pada tahun 1981, Teguh berkesempatan menjadi salah satu siswa SMA yang mewakili daerahnya pada Jambore Nasional di Cibubur, Jakarta.
Setelah lulus SMA pada tahun 1986, Teguh melanjutkan studinya ke universitas.
Ia diterima di Program Pelatihan Ilmu Pemerintahan FISIPOL di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Meski demikian, citra Teguh Setyabudi akan tetap eksis dalam berbagai bentuk, terbukti dengan Indeks Prestasi (IP) yang diraihnya.
Teguh juga aktif di beberapa UKM, seperti Korps Ilmu Pengetahuan Mahasiswa Pemerintahan (KOMAP FISIPOL UGM) dan Senat Mahasiswa Fisipol UGM.
Pada tahun 1987 hingga 1988 menjadi salah satu ketua Senat Mahasiswa FISIPOL UGM.
Disertasi studi sarjananya memiliki judul yang menarik yaitu “Perkembangan Peran dan Fungsi DPR RI Periode 1967 hingga 1987”. Dengan tulisannya tersebut, Teguh berhasil lulus dengan predikat lulusan sekolah terbaik FISIPOL UGM.
Artikel ini pertama kali dimuat sebagai artikel di Harian Kompas pada tahun 1992.
Teguh melanjutkan studi magisternya dan meraih gelar magister pendidikan dari IKIP Negeri Jakarta (Universitas Negeri Jakarta).
Teguh tidak meninggalkan studinya, Teguh menyelesaikan gelar doktornya dengan gelar “Doktor Ilmu Pemerintahan” di Institut Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan mendapat predikat “cum laude”.
Sejarah Kementerian Pendidikan dan Pelatihan – 1993 Kepala Sekretariat Jenderal Kementerian Dalam Negeri – 2010 Direktur Pengelolaan Daerah dan Otonomi Khusus Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Kemendagri) – 2013 Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) – Gubernur Sulawesi Tenggara 2015 – Gubernur Kalimantan Utara 2018 – Kepala Badan Pembangunan Daerah (Kemendagri) 2020 – Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kemendagri) 2022 – 2023 menghadirkan Gubernur Jakarta Terpilih 2024 –
Sumber: geosurvey.co.id/Tribun Kaltara