geosurvey.co.id – Ramai di media sosial menyebut nama Ustaz Adi Hidiyat akan menggantikan Miftah Maulana atau Gus Miftah yang mengundurkan diri dari jabatan utusan khusus presiden.
Miftah mengundurkan diri dari jabatan Utusan Khusus Presiden untuk Persatuan Umat Beragama dan Pembangunan Keagamaan setelah ia kedapatan terlibat kasus penghinaan terhadap penjual es.
Pengunduran diri Miftah membuat masyarakat bertanya-tanya tentang pengganti khatib tersebut.
Kemudian muncul nama Ustaz Adi Hidayat di media sosial yang disebut-sebut menggantikan Miftah Maulana.
Namun, kebenaran mengenai hal tersebut masih belum diketahui.
Permasalahan ini semakin parah apalagi setelah Ustaz Adi Hidayat mengomentari situasi yang dihadapi Miftah Maulana.
Seperti dilansir TribunJabar.id, dalam acara temu kajian yang digelar di Masjid An-Nur Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (10/12/2024), Ustaz Adi Hidayat membahas tentang mukjizat Allah SWT terhadap hamba-hambanya.
Terkait Miftah Maulana dan penjual es bernama Sunhaji, Ustaz Adi Hideyat mengatakan, Tuhan telah menambah hambanya.
Bagi Sunhaji, semoga Tuhan menambah kemuliaan dan kekayaannya.
Sedangkan bagi Miftah Maulana, Tuhan meninggikan hidupnya melalui pengenalan diri.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat mengaku semakin bersyukur kepada Allah SWT.
“Saya sangat memuji Tuhan yang kemarin sibuk. Alhamdulillah luar biasa masya Allah. Subhanallah masa depan Tuhan luar biasa,” kata Ustaz Adi Hideyat.
“Sebaliknya, Allah meninggikan seseorang, mengangkatnya pada kebaikan, mengubah nasibnya, dan mengangkat derajat seorang hamba untuk memperbaiki keadaannya.”
Menurut Ustaz Adi Hideyat, hikmah dari kejadian tersebut adalah Tuhan juga telah mengangkat Miftah Maulana dengan mereformasi dirinya menjadi lebih baik.
“Kemudian dia diangkat kembali dengan cara yang lain, pendidikan dengan cara yang lain, untuk menata kembali, untuk mengubah yang baik, itu mahal, itu tidak harus dipertimbangkan dalam situasi yang ada.
“Jadi mereka diberkati dengan cara yang berbeda-beda,” katanya
Ketua Partai Gerindra Sufmi Dasko Ahmad membahas posisi duta khusus presiden yang kosong pasca kepergian Miftah Maulana.
Menurut Dasco, posisi tersebut bisa saja diisi oleh orang baru, bisa juga tidak.
Posisi ini bisa diisi atau tidak, kata Dasco di kediaman Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara Jakarta, Jumat (6/12/2024), seperti dilansir Kompas.com.
Pasalnya, menurut Dasko, posisi Wakil Khusus Presiden berbeda dengan penunjukan di Kabinet Merah Putih.
“Sebenarnya Wakil Khusus Presiden itu tidak seperti pengangkatan jabatan di kabinet, yang kalau dia mempertahankan jabatannya, maka dia ikut dalam pengangkatan itu,” kata Dasko.
Posisi Utusan Khusus Presiden Bidang Kesatuan Umat Beragama dan Pengembangan Lembaga Keagamaan ini tercipta karena Miftah Maulana dinilai punya kepedulian terhadap toleransi dan beragama.
Nama ini tercipta karena Gus Miftah memiliki ketertarikan yang kuat terhadap toleransi beragama dan sering bepergian ke daerah untuk melaporkan minimnya infrastruktur keagamaan yang memadai di banyak daerah.
Oleh karena itu, harus dibentuk wakil khusus presiden di bidang toleransi dan kesetaraan umat beragama serta infrastruktur keagamaan, bukan? Jadi posisi ini bisa diisi atau tidak,” kata Dasco.
Artikel ini sebagian tayang di TribunJabar.id dengan judul Ustaz Adi Hidayat angkat bicara soal Gus Miftah dan penjual teh, ceramahnya dipuji.
(geosurvey.co.id/Galuh Widya Wardani) (TribunJabar.id/Hilda Rubiah)