geosurvey.co.id – Rasmus Hojlund melakukan steal dalam kemenangan 2-1 Manchester United atas Viktoria Plzen di Liga Europa, Jumat (13/12/2024).
Meski masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua, Højlund, striker muda Denmark, mencetak dua gol untuk mengamankan kemenangan bagi Man United.
Namun, momen cemerlangnya agak dirusak oleh ketegangan dengan rekan setimnya Amad Diallo, yang berujung pada kontroversi di lapangan.
Højlund yang masuk menggantikan Marcus Rashford pada menit ke-56 langsung memberikan pengaruh besar.
Gol pertamanya terjadi tak lama setelah umpannya, dan pemenangnya datang dari tendangan bebas yang dieksekusi dengan terampil setelah menerima umpan dari Bruno Fernandez.
Meski begitu, Højlund tampak kesal jelang akhir pertandingan, terutama setelah gagal menyelesaikan umpan Diallo yang bisa membuatnya menjadi hat-trick di menit-menit akhir.
Ketegangan memuncak saat peluit akhir dibunyikan. Namun, di luar dugaan, pelatih Manchester United Ruben Amorim menanggapi kejadian tersebut.
Pelatih asal Portugal itu justru menilai ketegangan kedua pemainnya itu positif.
“Bagi saya itu pertanda baik,” kata Amorim pada konferensi pers pasca pertandingan.
“Di momen seperti ini kita harus merasakan sesuatu. Kalau harus saling bertengkar, itu seperti sebuah keluarga. Kalau peduli, bisa bertengkar dengan kakak, ayah atau ibu. Itu tandanya mereka memang peduli,” dia menjelaskan. Susunan pemain Manchester United menghadapi Viktoria Plzen di Liga Europa 2024/25, Jumat (13/12/2024) dini hari WIB. (Instagram Manchester United)
Amorim menambahkan, kasus seperti ini penting untuk memperkuat semangat tim. Ia yakin perdebatan yang sehat antar pemain bisa menjadi motivasi untuk tampil lebih baik.
“Saya senang melihat mereka berjuang meski sudah menang. Artinya, mereka menginginkan lebih dan itu pertanda bagus bagi kami,” ujarnya.
Selain memuji semangat tim, Amorim juga memuji penampilan Højlund yang nyaris mencetak hat-trick.
“Dia semakin membaik. Dia tahu apa yang harus dia lakukan. Dia seharusnya bisa mencetak lebih banyak gol malam ini, tapi dia mencetak gol lebih baik, bekerja lebih baik, dan mengontrol bola,” ucapnya.
Tentang Amad, Amorim berkata: “Dia bisa menjadi pemain bagus di posisi itu. Kami membutuhkan pemain berkaki kiri di tim ini untuk mengisi peran itu.”
“Dia terlalu banyak mengejar bola di babak pertama. Dia perlu bermain lebih dekat dengan pertahanan lawan. Dia pasti akan berkembang di masa depan,” kata Amorim.
Amorim juga menyoroti performa tim secara keseluruhan, khususnya kontrol transisi dan agresi saat kehilangan bola.
Ia menegaskan United terus melakukan perbaikan meski masih membutuhkan waktu lebih untuk mendominasi lini tengah lawan.
“Kami meningkat dalam banyak hal. Kami mengendalikan transisi dengan sangat baik. Kami agresif ketika kehilangan bola. Kami perlu menghabiskan lebih banyak waktu di dekat gawang lawan.”
Dengan kemenangan tersebut, Manchester United tidak hanya mengakhiri penantian 20 bulan untuk meraih kemenangan tandang di Eropa, namun juga menunjukkan bahwa semangat kompetitif dalam skuad masih tetap hidup.
Man United berharap otomatis lolos ke babak 16 besar. MU berada di posisi ketujuh dengan 12 poin.
Babak pembuka masih menyisakan dua pertandingan dan MU perlu menjaga konsistensi jika ingin bertahan di zona delapan besar.
Bukannya menjadi masalah, ketegangan antara Højlund dan Diallo menjadi bukti bahwa para pemain tidak pernah berpuas diri dan selalu ingin memberikan yang terbaik.
(geosurvey.co.id/Tio)