Laporan reporter geosurvey.co.id Reynas Abdila
geosurvey.co.id, Jakarta – Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Norma Diwi membenarkan, MAS (14), pelaku pembunuhan ayah dan nenek Silandak, memiliki tingkat kecurigaan.
Benar, tersangka dalam status tersangka sesuai pasal 338 sampai dengan 351, kata Norma kepada wartawan, Senin (12/2/2024).
Karena bocah tersebut berhadapan dengan hukum (ABH), tersangka tidak ditahan di Rutan Polres Jakarta Selatan melainkan ditempatkan di Bagian Humas.
“Di rumah aman (safe house) penitipan anak,” ujarnya.
Motif pasti kasus pembunuhan tersebut belum terungkap.
Menurut dia, polisi sedang meminta keterangan kepada kepala sekolah dan para guru tentang di mana Mashas mengenyam pendidikan.
Polisi akan tetap membantu orang yang terlibat meskipun mereka ditinggalkan di rumah persembunyian.
Pihak berwenang bekerja sama dengan psikolog anak dan psikiater untuk menyelidiki motif MAS (14) membunuh ayah dan neneknya serta melukai ibunya hingga menyebabkan luka berat di Beck Bolus, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024).
Kapolsek Metro Jakarta Selatan Pol Ade Rahmat Idnal menjelaskan, keterlibatan psikolog dan psikiater anak untuk mendalami alasan MAS nekat melakukan tindakan kekejaman tersebut terhadap orang tua dan neneknya.
Menurutnya, alasannya berdasarkan hasil tes selama ini, diketahui MAS merupakan anak yang terbiasa menerima kasih sayang dari keluarganya.
“Sebenarnya analisis ini bertahap, kita akan menggunakan psikolog anak dari Apsipur. Kemudian mungkin secara mendalam psikolog juga akan mencari motif orang yang terlibat dalam hal ini dan padahal keluarganya sangat menyayanginya,” Eda kata Polres Metro Jakarta Selatan, Minggu (1/12/2024).
Sementara itu di sisi lain, Ada juga menyampaikan status terkini MAS pasca melakukan pembunuhan tersebut.
Ia mengatakan, MAS kini hadir untuk berbicara dan menjawab berbagai pertanyaan.
“Saya bisa tersenyum, saya juga pernah ngobrol dengan Menteri (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifa Khairy Fawzi),” tutupnya.
Terkait hal tersebut, yang sebelumnya dikonfirmasi terpisah, Direktur Reserse Kriminal Polda Metro Jaya Kompol Gogo Galzong mengatakan, pihaknya terus mendalami apakah motif Ibu membunuh ayah dan neneknya.
Ia menjelaskan, meski MS menjelaskan dirinya menemukan rumor sebelum membunuh orang tuanya, Nkaguno tak mau berspekulasi.
“Ini pernyataan anak (soal menerima rumor), saya tidak akan sembarangan mengatakannya. Harus dibarengi dengan psikologi forensik pada anak,” jelas Nkaguno saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).
Alhasil, penyidik menyebut Nkaguno masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut mengenai motif MS membunuh ayah, nenek, dan melukai ibunya.
Ia pun menegaskan, rekannya itu tak mau membeberkan informasi yang dipublikasikan ke publik mengenai alasan mengapa ia tega melakukan hal tersebut.
“Masyarakat bisa mengira mungkin itu stres, atau hubungan buruk dengan keluarga atau yang lainnya. Cuma kalau secara hukum (target pembunuhan) tidak (ditemukan), karena nanti akan dirilis bersamaan dengan psikologi forensik,” ujarnya. .
Namun Nkaguno belum bisa memastikan kapan pihaknya akan merilis kasus pembunuhan yang terjadi Sabtu pagi kemarin.
Sebab menurutnya, saat ini pihaknya masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan proses pelaksanaan pemeriksaan.
“Belum sampai disitu, masih proses, ada mekanisme psikologisnya, ada penerimaannya, penerimaannya butuh waktu,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, bocah lelaki itu membunuh ayah dan neneknya dengan cara yang menyedihkan menggunakan pisau tajam.
Ibu pelaku juga sempat ditusuk, namun berhasil selamat dengan berlumuran darah.
Diketahui, kejadian tersebut terjadi di perumahan Taman Bona Indah B6 nomor 12, Lebak Bulus, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) pagi.
Kapolsek Silandak, Kompol Fabrican Sarlas mengatakan, pelaku masih anak-anak.
Dia tidak membeberkan identitas terduga pelaku.
“Tersangka dan barang bukti dilimpahkan ke Polres Jakarta Selatan karena ditangkap kelompok PPA, usia tersangka masih muda,” kata Fabrican kepada wartawan.
Ibu korban masih mendapat perawatan.