Wartawan geosurvey.co.id, Nitis Havaro melaporkan
Tribun News.com, Jakarta – Menteri Pertanian (Wammentan) Sudaryono mengatakan kementeriannya saat ini sedang melakukan penyelidikan keamanan pangan terhadap dugaan residu pestisida pada buah anggur bright muscat dan jika dikonsumsi oleh masyarakat.
“Jadi kita cek juga. Soal keamanan produk pertanian kita cek. Saya kira Pak Dirjen Hortikultura saya tanya ya, itu ke virus,” kata Sudaryono kepada wartawan Kementerian Pertanian. Kantor, Selasa (29/10/2024).
Sudaryono juga mengaku kerap menyantap buah anggur Muscat bahkan membawanya ke kantornya.
“Kami sedang menjajaki. Saya juga suka makan,” kata Sudaryono.
“Termasuk di kamarku, jujur aku minum itu, makan itu. Jadi, biar aku cek dulu. Hijaunya apa ya? Ya ya,” sambungnya.
Sementara itu, dugaan adanya senyawa beracun pada anggur muscat asal Tiongkok telah mengejutkan publik Thailand dan Malaysia.
Hal ini terjadi setelah dilakukan pengujian kandungan buah anggur muscat di China dan ditemukan senyawa kimia berbahaya termasuk klorpirifos.
Jaringan Peringatan Pestisida Thailand (THAI-PAN) dan Yayasan Konsumen Thailand membagikan pengumuman tersebut pada Kamis (24/10/2024).
Dua kelompok perlindungan konsumen baru-baru ini melakukan uji laboratorium terhadap 24 sampel wine populer. Sampel dibeli secara mandiri dari pedagang grosir, pengecer dan beberapa pasar tradisional.
9 sampel didatangkan dari China sedangkan 15 sampel lainnya berasal dari sumber yang tidak diketahui.
Prokchon U-Sap dari Thai-Pan mengatakan hasil uji laboratorium menunjukkan 23 dari 24 sampel terkontaminasi bahan kimia berbahaya.
Contohnya adalah klorpirifos, yang dilarang di Thailand. Anggur Muscat Shine dijual di pasar Thailand Ketiga di distrik Mueang, Nakhon Ratchasima, Thailand, Selasa, 29 Oktober 2024.
Sejauh ini, 14 limbah kimia telah diambil 22 sampel lagi. Beberapa bahan kimia berbahaya yang ia temukan tidak termasuk dalam daftar bahan kimia berbahaya di Thailand, sehingga dampak keamanannya belum dinilai.
Sebagian besar bahan kimia ini adalah pestisida sistemik yang diserap oleh buah anggur, sehingga membuatnya tetap segar lebih lama.
Bahan kimia dalam buah anggur antara lain bifenazet, dinotefuran, fluopyram, boscalide, fluopicolide, pyrimethenil, ametoctradin, tetraconazole, ethrimol, metrafenone, fludioxonil, bupirimet, isopyrazam, oxathiapiproline, biphenyl dan c.