Pusat Komunikasi Presiden (PCO) buka-bukaan soal anggaran ketahanan pangan yang ingin didorong oleh Presiden Prabowo Subianto. Hal ini bertujuan agar Indonesia pada tahun 2028-2029 mampu mencukupi kebutuhan pangan kembali.
Informasi yang disampaikan akun Instagram resmi @pco.ri pada Senin (11/04/2024) menyebutkan anggaran ketahanan pangan mencapai Rp 146,25 triliun. Angka tersebut berbanding terbalik dengan pemaparan Perdana Menteri Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menyebut anggaran ketahanan pangan hanya Rp 139 triliun.
PCO menjelaskan swasembada pangan merupakan salah satu program strategis pemerintah yang menjamin ketahanan pangan untuk kesejahteraan rakyat.
“Dengan penetapan anggaran ini, mari kita membangun harapan dalam mencapai tujuan, memperkuat kemandirian pangan negara, dan mewujudkan Indonesia yang lebih mandiri dan sejahtera,” kata PCO dalam pernyataannya.
Dari infografik yang ada dijelaskan anggaran ketahanan pangan sebesar 146 triliun itu terbagi dalam empat hal. Pertama, untuk penyediaan pupuk ke BUMN Pangan sebesar Rp44 triliun, dan kedua pangan juga disediakan dari dana desa sebesar Rp16,25 triliun.
Ketiga, terbesar membiayai Badan Gizi Nasional (BGN) yang merupakan penyelenggara makanan bergizi gratis senilai Rp71 triliun. Terakhir, Rp15 triliun dialokasikan untuk program pencetakan sawah. Prabowo mendarat di persawahan Merauke
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Kabupaten Merauke pada Minggu (11/03) dini hari. Kunjungan Prabowo ke Desa Telagasari, Kecamatan Kurik, bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman disebut sebagai komitmen pemerintah untuk mempercepat ketahanan pangan.
Amran mengatakan Merauke memiliki potensi besar sebagai lumbung pangan dengan teknik pertanian modern. Oleh karena itu, Merauke juga menjadi daerah yang banyak melaksanakan program pertanian untuk mencapai tujuan swasembada yang diusung Prabowo.
“Langkah-langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan akan kita ambil, sesuai instruksi Presiden Prabowo, melalui beberapa program: dalam 3-4 tahun kita tanam sawah 3 juta hektar, kita pompa, perbaiki lahan, perbarui jaringan irigasi universitas, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alristan) untuk mempercepat proses tanam dan panen,” kata Amran, Minggu (3/11/2024).
Pada tahun 2024 pemerintah telah menyelesaikan Rencana Pembangunan Lahan Basah tahap pertama seluas 40.000 hektar di Kabupaten Merauke. Saat ini terdapat 35.000 hektar lahan yang sedang ditanami dan 5.000 hektar lainnya sedang diproses untuk segera ditanami.
“Program ini bertujuan untuk meningkatkan indeks tanam (IP) hingga mencapai IP 300 dan produktivitas tanaman pangan,” lanjut Amran.
“Demplot ini menjadi alat percontohan bagi petani di Kecamatan Vanam untuk meningkatkan produksi pertanian,” lanjut Amran.
Amran menegaskan, modernisasi pertanian di Kabupaten Merauke menjadi kunci swasembada pangan. “Pertanian besar seperti Merauk membutuhkan mesin pertanian seperti traktor, rice grafter, pompa air, dan mesin pemanen untuk meningkatkan produktivitas dan hasil,” ujarnya.
Sebagai langkah berani, Pemerintah menyediakan 65 unit traktor, 113 unit kendaraan roda empat, 76 unit mesin pemanen padi, 638 unit pompa air, 20 unit mesin pemanen, dan 90 unit alat penyemprot tangan terkendali. 214 brigade makanan.
“Tingkat pangan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat Papua,” pungkas Amran.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo mengapresiasi peran pemuda Papua dalam pertanian modern di Merauke. Generasi muda diharapkan menjadi pionir dalam pemanfaatan inovasi dan teknologi di bidang pertanian dengan tetap menjaga keseimbangan ekologi sesuai tradisi lokal.
Kunjungan pertama Presiden Prabowo disambut hangat oleh ribuan masyarakat setempat. Selain warga sekitar kawasan Kurik, turut serta pula para pelajar dan petani milenial, brigade pangan, serta penyuluh pertanian setempat. (gtp/gtp)