Sempat terjadi kontroversi di ruang ganti Timnas China Sebelum menghadapi Timnas Indonesia, muncul nama Marcello Lippi.
geosurvey.co.id – Timnas China dikabarkan sedang dalam kondisi buruk jelang laga melawan timnas Indonesia di hari laga ke-4 kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (15/10/2024).
Ruang ganti Tim Naga, julukan Timnas China, disebut-sebut sedang terjadi perselisihan menyusul hasil buruk mereka di kualifikasi Piala Dunia di bawah asuhan pelatih Branko Ivankovic dari Kroasia.
Timnas China kalah 1-3 saat bertandang ke Australia, meninggalkan tiga kekalahan beruntun bagi tim Asia dan finis di posisi terbawah grup.
Belakangan, laporan yang dirilis media Shanghai, Oriental Sports Daily, menyebutkan bahwa rentetan hasil buruk ini tidak hanya mengkritik dan mengejek para pendukungnya, tetapi juga memperparah situasi di ruang ganti dalam konflik internal.
Beberapa pemain Timnas China yang pernah bermain di bawah asuhan pelatih ternama Ivankovic tidak menyukainya. Reputasi pelatih asal Kroasia itu terpuruk hingga memperburuk tim, tulis laporan seperti dilansir Sohu, Sabtu (12/10/2024).
Sekadar diketahui, ini bukan kali pertama pelatih Timnas China menghadapi “diskriminasi”.
“Kabar perselisihan antar jenderal kembali tersebar ketika Ivankovic, Aleksandar Jankovic, masih memimpin,” demikian laporan timnas China usai kalah melawan Australia pada laga hari ke-3 putaran ketiga Dunia Zona Kualifikasi Piala melawan Australia yang berakhir 3-1. China akan menjadi tuan rumah pada hari ke-4 (15/10/2024). Tak seperti biasanya, Ofisial CFA mendampingi pemain timnas China ke Australia
Padahal, banyak upaya yang dilakukan petinggi Asosiasi Sepak Bola China (CFA), PSSI hingga Timnas China untuk meningkatkan performa tim tanpa teknologi.
Termasuk mendampingi langsung para pemain timnas China dalam lawatannya ke Australia kali ini.
“Daftar ‘permainan terbaik’ seperti itu jarang terjadi di kompetisi internasional sebelumnya,” kata laporan itu.
Indikasi lain kehadiran langsung Ketua Asosiasi Sepak Bola China dan Wakil Presiden yang membidangi timnas China adalah pihak manajemen sudah mulai melirik masa depan sang pelatih.
“Secara umum diyakini bahwa jika Ivankovic gagal menghentikan kekalahan di pertandingan berikutnya, posisi kepelatihannya mungkin tidak terjamin. Selain itu, di laga kandang mendatang melawan Indonesia, “pertarungan hidup dan mati” Ivan, dan hasilnya terkait langsung. nasibnya,” demikian laporan Marcello Lippi (zimbio) Seret nama Marcello Lippi
Menariknya, kontroversi di ruang ganti Timnas China melibatkan nama Marcello Lippi, mantan pelatih Italia yang dua kali melatih tim tersebut pada 22 Oktober 2016 hingga 25 Januari 2019 dan 24 Mei 2019 hingga 14 November 2019.
Nama Marcello Lippi dikabarkan disebut-sebut karena beberapa bintang timnas China meragukan kemampuan Ivankovic, pelatih yang mereka anggap sebagai sosok yang tidak memiliki reputasi internasional seperti Lippi.
Faktanya, sejak Ivan mengambil alih jabatan pelatih timnas, ketidakpuasan tim belum hilang. Mereka sudah terbiasa bermain di bawah pelatih nama besar seperti Lippi. Selain itu, kredensial kepelatihan Lippi dan sejarah masa lalu. sangat puas,” kata laporan itu.
Di sisi lain, pola strategis dan situasi taktis Ivankovic di lapangan kurang diketahui para pemain timnas China, apalagi keputusan pergantian pemain di beberapa laga penting berulang kali berujung pada “hasil buruk” yang menimbulkan keraguan di dalam tim.
Divisi indoor di China ini menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong yang berambisi membawa pulang poin, semoga 3 poin, saat bertandang pada 15 Oktober 2024 mendatang. Tim Nasional
Timnas Indonesia baru mencetak dua gol sejak 1988.
Hasil bagus sulit diraih Timnas Indonesia saat menghadapi China sejak terakhir kali meraih kemenangan di Piala Raja tahun 1987.
Saat itu, tim Garuda menang dengan skor 3-1, namun setelah itu sembilan laga dilakoni dengan hasil mengecewakan.
Tujuh pertandingan berakhir dengan kekalahan. Sayangnya, beberapa kali China menang dengan skor telak. Para pemain Timnas Indonesia jelang laga ketiga hari ini Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain di Stadionnas, Jumat pagi (11/10/2024) WIB. (Twitter (X) Timnas Indonesia) Berikut head to head Timnas China vs Indonesia menurut 11v11:
20 Februari 1987 – Timnas Indonesia 3-1 China (Piala Raja)
7 Agustus 1988 – Timnas Indonesia 1-1 China (Piala Jakarta)
8 Februari 1991 – Timnas Indonesia 3-1 China (Piala Merdeka)
20 April 1992 – Timnas Indonesia 2-0 China (Piala Asia)
16 Oktober 2000 – Tim Nasional China 4-0 Indonesia (Piala Asia)
13 Mei 2001 – Timnas China 5-1 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia)
27 Mei 2001 – Timnas Indonesia 0-2 China (Kualifikasi Piala Dunia)
21 Juli 2004 – Timnas Indonesia 0-5 China (Piala Asia)
15 Oktober 2013 – Timnas Indonesia 1-1 China (Kualifikasi Piala Asia)
15 November 2013 – Timnas Indonesia 1-0 China (Kualifikasi Piala Asia) China kalah 3-1 dari Australia pada matchday 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 di Adelaide Oval, Kamis (10/10/2024). China akan berusaha bangkit saat bertemu timnas Indonesia pada 15 Oktober mendatang. (Pejabat AFC)
Diketahui, Timnas Indonesia kini berada di Qingdao untuk menghadapi China pada laga keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga Timnas China kontra Indonesia akan dihelat di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Hasil head-to-head belum bisa dijadikan acuan untuk laga besok, kedua tim hadir dengan talenta dan generasi berbeda.
Jika melihat performa kedua tim dalam beberapa laga terakhir, timnas Indonesia dan China berada di posisi berbeda.
China belum pernah menang dalam empat laga terakhirnya, namun lawan yang dihadapi Branko Ivankovic adalah tim papan atas Asia, Korea, Jepang, Arab Saudi, dan Australia.
Sementara itu, Timnas Indonesia tidak terkalahkan dalam empat laga terakhir setelah melawan Irak.
Satu kemenangan dan 3 kali imbang menjadi gelar juara tim besutan Shin Tae-yong yang berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika melihat rasio kemenangan kedua tim, timnas Indonesia lebih baik dari China menurut Foty Stats.
Timnas Indonesia paling banyak memainkan pertandingan dibandingkan kompetitor Asia lainnya di Babak 3.
Dalam 11 laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia memiliki persentase kemenangan sebesar 45 persen dengan kebobolan 23 gol dalam 11 pertandingan.
Sedangkan China yang bermain lebih sedikit (9) memiliki rata-rata 22 kemenangan dan menempati peringkat 21 Asia pada kategori ini.
Berdasarkan perolehan skor, Timnas Indonesia 86 persen lebih baik dari China di semua cabang olahraga.
Hal tersebut berdasarkan performa kedua tim dalam lima laga terakhir di mana Marcelino Ferdinand dan kawan-kawan hanya kalah satu kali. Mees Hilgers merayakan gol yang dicetak Ragnar Oratmangoen di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (Instagram Timnas Indonesia).
Bicara soal mencetak gol, produktivitas anak asuh Shin Tae-yong lebih baik saat melakoni laga tandang, yaitu 1,40 per laga dibandingkan 0,40 per laga (di kandang sendiri).
Sementara itu, Tiongkok memiliki rata-rata rating yang diperbolehkan sebesar 1,00 per game.
Dari segi odds, tim-tim ini tidak terlalu berbeda saat memainkan laga kandang dan tandang.
China mengharapkan 1,29 gol dan keunggulan saat berlaga di kandang sendiri. Sedangkan Indonesia memiliki 1,64 (xGA) saat melakoni laga tandang.
Laga melawan China akan semakin menarik jika Timnas Indonesia otomatis menang dengan raihan 3 poin sehingga membuat persaingan kualifikasi Grup C semakin memanas.
Timnas Indonesia mampu mengungguli Arab Saudi dan Australia, bahkan Bahrain di puncak.
Lalu bagaimana dengan apa yang terjadi di Tiongkok? Skenario terburuknya adalah pemecatan pelatih Brank Ivankovic karena kegagalan di empat laga pertama kualifikasi Putaran 3 Piala Dunia 2024.