Wartawan TribuneNews24.com Isha Nursamsi melaporkan
Tribunenews.com, Jakarta – Otoritas kesehatan Rwanda meningkatkan upaya untuk mengendalikan wabah setelah ditemukannya penyakit virus Marburg, dengan 26 kasus terkonfirmasi dan enam kematian dilaporkan.
Menurut situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kasus virus ini telah tercatat di tujuh dari 30 distrik di negara tersebut.
Dua puluh kasus telah diisolasi dan sedang dirawat.
Sementara itu, 161 kontak dari kasus yang dilaporkan sejauh ini telah diidentifikasi dan sedang dipantau.
Pihak berwenang sedang melakukan respons besar-besaran dan memperdalam penyelidikan untuk menentukan sumber wabah.
WHO sedang mengumpulkan keahlian dan peralatan untuk merespons wabah ini.
Hal ini termasuk pasokan medis darurat untuk membantu memperkuat langkah-langkah pengendalian untuk membendung virus.
Pengiriman pasokan perawatan klinis dan pencegahan serta pengendalian infeksi sedang dipersiapkan dan akan dikirim ke Kigali dari Pusat Tanggap Darurat WHO di Nairobi, Kenya dalam beberapa hari mendatang.
“Kami segera mempersiapkan semua aspek penting dari tanggap darurat untuk membantu Rwanda menghentikan penyebaran virus ini dengan cepat dan efektif,” kata Direktur Regional WHO untuk Afrika Dr. Matshidiso Moeti dirilis pada Senin (30/9/2024).
WHO mengoordinasikan upaya untuk memperkuat kesiapsiagaan dan respons lintas batas bersama di negara-negara tetangga Rwanda.
Upaya ini untuk memastikan deteksi dan pengendalian tepat waktu guna mencegah penyebaran virus lebih lanjut.
Ada beberapa kandidat yang menjanjikan untuk resistensi terapeutik yang saat ini sedang dalam pengembangan klinis.
Namun hingga saat ini, belum ada vaksin berlisensi yang tersedia untuk memerangi penyakit virus Marburg secara efektif.
WHO mengoordinasikan konsorsium ahli untuk pengembangan vaksin dan terapi praklinis dan klinis terhadap penyakit virus Marburg.
FYI, penyakit virus Marburg sangat mematikan dan demam berdarah memiliki angka kematian hingga 88 persen.
Penyakit tersebut masih satu keluarga dengan virus penyebab penyakit virus Ebola.
Disebabkan oleh virus Marburg, penyakit ini dimulai secara tiba-tiba dengan demam tinggi, sakit kepala parah, dan kegelisahan parah.
Banyak pasien mengalami gejala pendarahan hebat dalam waktu tujuh hari.
Virus ini ditularkan ke manusia melalui kelelawar buah dan dapat menular ke manusia.
Infeksi ini terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh, permukaan, dan bahan orang yang terinfeksi.