Serangan Israel sangat bodoh sehingga warga Palestina di Gaza utara menguburkan jenazah mereka tanpa penutup
geosurvey.co.id – Warga Palestina di kota Beit Lahia, Gaza utara, terpaksa menguburkan kerabatnya di dalam tanah tanpa kain, lapor Anadolu pada Selasa (22/10/2024).
Pasalnya, peti mati dan kafan sudah habis akibat serangan udara dan pengepungan tentara Israel yang terus menerus di wilayah tersebut.
Menurut para saksi, tentara Israel telah memperkuat pengepungannya di Beit Lahia sejak Senin, di mana puluhan ribu pengungsi telah meninggalkan kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.
“Tim medis tidak dapat mencapai daerah tersebut karena penembakan dan penutupan jalan oleh tentara Israel, yang memaksa penduduk setempat untuk menguburkan orang yang mereka cintai di dalam tanah tanpa penutup,” kata saksi tersebut, menurut Anadolu.
“Rumah sakit di Gaza utara tidak lagi menyediakan masker bedah karena tingginya jumlah kematian akibat serangan Israel dalam beberapa pekan terakhir,” kata sumber medis kepada Anadolu.
Tentara Israel mengintensifkan serangannya di Gaza utara di tengah pengepungan yang menyebabkan puluhan ribu orang tanpa makanan dan air.
Lebih dari 600 orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak serangan dimulai pada 5 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Serangan tersebut merupakan episode terbaru dari serangan brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 42.700 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai sekitar 100.300 lainnya sejak dimulainya kekerasan Israel di Jalur Gaza tahun lalu setelah serangan Hamas terhadap banjir dari Al. -Aqsa. . Pengungsi Palestina menaiki gerobak saat mereka melakukan perjalanan di sepanjang jalan raya pesisir Rashid untuk kembali ke Kota Gaza saat mereka melewati Nuseirat di Gaza tengah pada 14 April 2024 di tengah bentrokan yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan kelompok militan Hamas. (Foto oleh AFP) (AFP/-)
“Situasinya sangat buruk sejak fajar karena tentara Israel tidak menghentikan serangannya bahkan satu menit pun,” kata Mohammed Al-Maqadma, seorang warga sipil yang mencari perlindungan di Beit Lahia, kepada Anadolu.
“Puluhan orang kehilangan nyawa dalam serangan ini, yang memaksa keluarga untuk menguburkan mereka di tanah terbuka,” tambahnya.
Perang Israel dengan Gaza telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah itu terpaksa mengungsi di bawah blokade permanen dan menyebabkan kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan.
Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.