geosurvey.co.id, JAKARTA – Sebuah keluarga di Sirendue, Siputat Timur, Tangsel (Tangsel), Banten ditemukan tewas pada Minggu (15/12/2024).
Mereka adalah kepala keluarga Af (31), istrinya Il (28) dan putra mereka Ah yang berusia 3 tahun.
AF ditemukan tergantung di langit-langit kamar mandi.
Sementara istrinya, Yil dan anak-anaknya sedang tidur.
Kakak laki-laki Yani (39) dari korban I.L. adalah orang pertama yang menemukan mayat anggota keluarga.
Awalnya Yani menemukan AA dan IL tak bernyawa di kamar tidur.
Yani mencurigai suami korban Y.L. dan ipar Yanis, AF, mungkin telah membunuh saudara perempuan dan keponakannya.
Usai pembunuhan, dia rupanya melarikan diri.
Yani pun mencari keberadaan AF.
Namun ketika dia pergi ke kamar mandi, dia melihat pintu kamar mandi terkunci.
Yani memanggil warga lainnya untuk mendobrak pintu.
“Suaminya ada di sana, saya kira dia tidak kabur atau kemana, tapi motornya ada di sana,” kata Yanni saat ditemui di lokasi, Minggu (15/12/2024).
Benar, kata kencing, saya coba cari di kamar mandi dan tahu-tahu, dia tergantung di kamar mandi, pintunya ditutup dari dalam, katanya. Kondisi jenazah saat ditemukan
Yani mengatakan bahwa keponakannya A.A. terluka di leher dan meninggal dengan mulut gemetar.
– Berbusa (mulut Aa). Di sini, ada darah (menunjuk ke pinggir bibir). Ada beberapa goresan (leher). Kayak ada simpul biru di leher,- kata Yani. .
A A. ditemukan di kamar tidur rumah.
Di sampingnya tergeletak tubuh ibunya.
Yani dan keluarganya membawa AA ke klinik terdekat.
Namun AA sudah meninggal sejak ditemukan.
Di samping mayat keponakannya ada tali biru.
Jenazah AA dibalut bantal di sisi kanan dan kirinya. Kepalanya jatuh ke bantal.
Sedangkan posisi IML terlihat seperti sedang tidur.
Dia menutup matanya dan tampak tenang.
Setelah mengidentifikasi ketiga jenazah tersebut, mereka dibawa ke RS Pathmavati untuk dilakukan visum.
Hingga saat ini, polisi belum mengetahui penyebab meninggalnya tiga orang tersebut. Kronologis penemuan jenazah korban
Kapolsek Siputat Timur Kompol Kemas MS Arifin mengatakan, saat diperiksa para saksi, ketiga jenazah pertama kali ditemukan pada pukul 11.00 WIB oleh dua orang saksi dari keluarga korban.
Kemudian saksi mendatangi rumah korban dan menyalakan air, sedangkan saklar mesin berada di rumah korban.
“Saya datang ke rumah korban untuk menyalakan air, saklar di rumah korban rusak,” kata Kompol Kemas, Minggu malam.
Saat kedua saksi mencoba menyalakan mesin air, ternyata pintu rumah korban terkunci.
Akhirnya, dua orang saksi mencoba membuka pintu melalui jendela yang terkunci.
Setelah berhasil masuk ke dalam, kedua saksi tersebut melihat Y.L. Dan putranya AH terbaring di dalam rumah dengan tubuh kaku.
“Kemudian saksi lain mencoba membawa korban AH (bayi) ke Klinik Sirendue Medica namun sesampainya di lokasi, menurut petugas medis, korban dinyatakan meninggal dunia,” ujarnya.
Beberapa saat kemudian, saksi menemukan jasad korban lainnya yakni AF.
“Korban digantung dengan tali yang diikatkan pada plafon kayu di dapur,” jelasnya.
Sementara ketiga jenazah dibawa ke RS Fatmawati Jakarta Selatan untuk dilakukan visum dan pemeriksaan lebih lanjut. Tertarik dengan pinjaman online?
Hingga saat ini, polisi masih menyelidiki kematian keluarga tersebut.
Berdasarkan informasi yang beredar, terjerumus pinjaman online (Pinjol) diduga menjadi penyebab sebuah keluarga memutuskan mengakhiri hidup.
Hal itu diketahui saat seorang saksi yang menyebut korban berinisial Y.L. Katanya suaminya terlilit hutang.
Namun Kapolsek Siputat Timur Kompol Kemas MS Arifin belum bisa memastikan penyebab meninggalnya keluarga tersebut.
Penyebab meninggalnya ketiga korban masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Timur dan Satreskrim Polres Tangsel, kata Kemas dalam keterangannya, Minggu (15/12/2024).
Penafian:
Berita atau artikel ini tidak dimaksudkan untuk menyebabkan bunuh diri.
Pembaca yang merasa membutuhkan layanan konseling untuk masalah kejiwaan, apalagi jika pernah memiliki keinginan untuk bunuh diri, sebaiknya jangan ragu untuk menghubungi, menghubungi atau menemui psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Sebagian artikel ini tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kesaksian Kerabat Meninggalnya Sebuah Keluarga di Siputat Timur, Korban Balita Harus Dilarikan ke Rumah Sakit