geosurvey.co.id – Tim ganda putra Indonesia tampil baik seiring pergantian pelatih di Pelatnas PBSI jelang BWF World Tour 2025 mendatang.
Sebelum melanjutkan latihan di Malaysia Open 2025, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan tim sempat jalan-jalan.
Herry Iman Pierngadi (IP) dan Aryono Miranat hadir dalam acara tersebut untuk memberikan kenangan manis kepada rekan-rekannya.
Tak hanya Ahsan/Hendra dan pelatih saja yang hadir, namun juga perwakilan seluruh level Indonesia di ganda putra.
Dalam foto yang diunggah, terlihat banyak mahasiswa Herry IP dan Aryono Miranat yang hadir, meski itu adalah Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya.
Meski Kevin dan Gideon sudah memutuskan pensiun, keduanya tetap masuk program sebagai pembuktian kehebatan ganda putra.
Usai acara, Ahsan dan Hendra mengunggah foto mereka bersama rekan-rekannya.
Dalam konteks ini tertulis pasangan lansia ini mendoakan agar pasangannya sukses dimanapun berada.
“Terima kasih atas kenangan indahnya. Senang berada di antara dua pria Indonesia. Sukses selalu untuk semuanya,” tulis Hendra melalui Instagram miliknya, @hendrasansan.
“Semoga sukses semuanya dimanapun berada,” tulis Ahsan melalui akun Instagram miliknya, @king.chayra. Kudos to duo Indonesia The Daddies dan partnernya. (Instagram @hendrasansan)
Kata-kata tersebut seolah menggambarkan situasi kedua pemain sekaligus pelatih putra Indonesia tersebut.
Pertama, jika dirangkum, pemain utama permainan putra Indonesia yakni Kevin dan Gideon sudah tidak bermain lagi.
Keduanya sekaligus mengumumkan akan gantung raket pada awal tahun 2024.
Karena cedera, pemulihan, dan ketidakpastian karier, Kevin dan Gideon memilih mundur.
Setelah itu, Gideon fokus membantu melatih para pemain di sekolah bulutangkisnya.
Saat Kevin dikenal sebagai pengusaha, ia terpilih menjadi bagian dari Pelatnas PBSI.
Di Pelatnas PBSI, Kevin tak lagi berstatus pemain namun kini menduduki posisi manajemen.
Sebagai mantan atlet, pimpinan PBSI bukan hanya Kevin. Ada Taufik Hidayat yang bergabung ke kepengurusan PBSI.
Kabar lainnya, usai BWF World Tour 2024, Aryono dan Herry IP tak lagi memimpin dua divisi putra tersebut.
Mulai tahun 2025, Aryono dan Herry IP tidak lagi memimpin Fajar/Rian yang dikenal sebagai Pelatih Naga Air dan Api.
Aryono mengaku lebih memilih kembali ke klubnya, PB Djarum, untuk memimpin para pemain.
Sementara cerita berbeda dengan Herry IP yang diduga menerima beasiswa dari Badminton Malaysia (BAM).
Media Malaysia juga mengungkapkan bahwa Iron Fist telah mendapatkan kontrak dari BAM.
Herry IP bisa dibilang akan menjadi CEO negara tetangga seperti Aaron Chia / Soh Wooi Yik.
Di merah putih, dua orang akan dipimpin oleh Antonius Budi dan Chafidz Yusuf.
Jelas bahwa dua level putra Indonesia akan berubah pada tahun 2025, dan kemajuan utama merah putih harus diharapkan.
Dalam waktu dekat, Fajar CS akan mengikuti Malaysia Open 2025 sebagai turnamen pembuka tahun ini.
(geosurvey.co.id/Niken)