Diposting oleh Reporter Tribunnews, Erik Sinaga
geosurvey.co.id, JAKARTA- SMP Negeri 29 Jakarta Edisi Road to Green Schools menawarkan beragam kegiatan, seperti edukasi, bersepeda, penanaman pohon, dan musik, untuk sesegera mungkin menggalakkan perjalanan kepedulian lingkungan.
Acara yang berlangsung selama empat hari ini ditutup dengan penandatanganan Nota Kesepahaman Sekolah Hijau.
Pembelajaran diberikan dalam bentuk ceramah oleh Kelas VII SMP Negeri 29 Jakarta yang mengangkat topik olah raga, pembuangan limbah, dan berbagi informasi tentang lingkungan dengan para profesional dan ahli.
Kepala SMP Negeri 29 Jakarta, Abdul Malik MSi mengaku sangat mendukung Jalan Green School yang dapat memberikan lebih banyak ilmu kepada siswanya.
“Sekolah hijau ini merupakan tempat yang kami ingin ciptakan kenyamanan selama bekerja dan belajar mengajar di lingkungan sekolah,” kata Abdul Malik dalam sambutannya, Sabtu (19/10/2024).
Lingkungan yang asri, segar dan hijau, lanjutnya, akan memberikan efek positif bagi mahasiswa dalam membangun kehidupan dan pergaulan.
“Dan salah satu cara untuk menciptakan lingkungan baru dan lebih bersih adalah dengan bersepeda. Dan dengan mengendarai sepeda, anak-anak akan bisa menjadi semakin kuat. “Saya mendukung bersepeda sejak usia muda, asalkan keselamatan dan keamanannya terjamin,” ujarnya.
Advokat Pertama Pengendali Ekosistem Hutan, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) KLHK, Solomon Lumban Gaol pun mengajak semua orang untuk melihat dunia kita yang rapuh.
“Salah satu caranya adalah dengan menciptakan lingkungan kita sendiri. “Sekarang kita menanam pohon, bukan hanya untuk ditanam saja, tapi untuk memastikan pohon itu tumbuh, memberi keteduhan di sekitar, mengambil karbon monoksida untuk dijadikan oksigen, sehingga kita bisa mencegah panasnya udara. turun,” kata Sulaiman.
Dan untuk mengurangi polusi, ia mengajak semua pihak untuk mulai menentang penggunaan sepeda atau mobil yang tidak menimbulkan polusi.
“Saya berharap kedepannya masyarakat, kita semua, dapat melakukan kerja sama untuk membangun masyarakat,” ujarnya.
Solomon mengatakan kegiatan sosial lingkungan yang melibatkan bersepeda, menanam dan musik adalah cara yang baik.
“Menurut saya, perpaduan ketiga faktor ini penting untuk berkembangnya lingkungan yang baik. Karena dua faktor pertama berpengaruh langsung terhadap perkembangan tempat tinggal dan menikmati musik,” imbuhnya.
Salah satu peserta kajian adalah Kepala Pusat Pembinaan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Luckmi Purwandari yang memberikan materi tentang pembuangan limbah.
Beliau dengan tegas menyatakan, harapannya agar pengetahuan tentang pengelolaan sampah dapat diberikan kepada anak-anak sejak dini agar dapat menumbuhkan kesadaran generasi muda dalam membuang sampah dan juga melahirkan generasi yang mampu menangani sampah secara mandiri.
Luckmi menjelaskan sampah dan pencemaran sampah merupakan salah satu dari tiga permasalahan yang dihadapi setiap negara di dunia.
“Sampah yang ada di permukaan bumi pada saatnya nanti akan merugikan makhluk hidup yang ada jika tidak dirawat dengan baik. Namun, sampah-sampah kecil dan sampah yang masuk ke dalam makanan menyebabkan pencemaran makanan manusia.” yang sampai ke laut seringkali menyebabkan kematian biota laut,” kata Luckmi.
Oleh karena itu, Luckmi menekankan perlunya anak-anak mengenal pengelolaan sampah sejak dini. Sehingga dia akan menjadi karakter yang baik sampai anak-anaknya besar nanti. Dengan mengurangi limbah dan menggunakan limbah secara efisien, maka dampaknya terhadap lingkungan akan berkurang.
“Jadi sampah yang ada tidak bisa menghasilkan gas metana yang bisa membakar bumi. Jakarta sekarang panas kan? Itu yang coba kita hentikan. Kenapa?” distrik sekolah,” katanya.
Sesuai kesepakatan untuk mendukung pencegahan perubahan iklim dan mendorong pengurangan karbon monoksida, seluruh peserta SMP Negeri 29 Jakarta edisi Road to Green School menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk Sekolah Hijau.
Isi MoU tersebut antara lain kesepakatan bahwa sepeda adalah alat keselamatan, pengurangan emisi, dan peningkatan kesehatan; Berkomitmen untuk menggalakkan praktik bersepeda untuk aktivitas sehari-hari, di segala bidang kehidupan; bersama-sama bergerak untuk mewujudkan Indonesia Hijau dunia dan udara bersih yang lebih baik di masa depan.
Kemudian dukung komitmen pemerintah dengan mensponsori Green School untuk kompetisi bersepeda pelajar; dan mendukung program Sekolah Hijau untuk mendorong siswa berjalan kaki, menanam pohon, dan menciptakan budaya hijau di sekolah dan tempat lainnya.