Seminar Pertukaran Pengetahuan Indonesia-Jepang, Digitalisasi Penting untuk Membangun Sumber Daya Manusia Berkualitas Tinggi Nicolas Manafe/geosurvey.co.id
geosurvey.co.id, JAKARTA – Pj Direktur Badan Administrasi Negara (LAN) Ketua Muhammad Taufiq mengungkapkan, digitalisasi menjadi salah satu prioritas pemerintah untuk mengatasi permasalahan birokrasi, termasuk membangun SDM ibu dan anak yang berkualitas.
“Dengan digitalisasi, layanan anak yang fokus pada penanganan stagnasi yang berakhir dengan digitalisasi, dapat meningkatkan akurasi dan kecepatan akses informasi, sehingga pengambilan keputusan dan kebijakan dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Informasi terkait kesehatan ibu dan anak dapat dibuat lebih luas dan cepat,” ujarnya dalam pidatonya pada seminar pertukaran informasi di Indonesia dan Jepang yang mengangkat tema digitalisasi publik. Pengalaman dari reformasi layanan pemerintah daerah di Indonesia dan Jepang untuk ibu dan anak demi menjaga kesehatan dan juga mengatasi masalah keterlambatan, hal ini dilakukan secara gamblang pada Selasa (29 Oktober 2024).
Muhammad Taufiq juga mengingatkan bahwa teknologi hanyalah alat untuk mencapai kesuksesan.
Namun yang kurang penting adalah pemimpin birokrasi yang memiliki pola pikir kolaboratif dan kemampuan berpikir holistik serta berorientasi pada pelanggan, dan jika kedua hal ini dipadukan dengan baik maka transformasi digital birokrasi akan segera terjadi.
“Seminar ini merupakan salah satu cara berbagi pengalaman dan praktik terbaik antara Indonesia dan Jepang untuk memperkuat digitalisasi layanan publik, khususnya untuk mendukung kesehatan ibu dan anak serta mengatasi stagnasi,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Bidang Analisis dan Inovasi Penyelenggaraan Negara LAN Tri Widodo menjelaskan, untuk mengatasi stagnasi dan meningkatkan kesehatan masyarakat diperlukan pendekatan lintas sektor, kerja sama antar pemerintah, dan penguatan kemampuan membuat kebijakan. diperlukan peralatan yang lebih efisien. literasi digital di masyarakat. .
“Seminar ini menawarkan beberapa alternatif rekomendasi yang dapat kita jajaki bersama, antara lain meningkatkan koordinasi antarlembaga, mengefektifkan pemanfaatan big data dalam kebijakan yang berkualitas, dan memperkuat kolaborasi antar berbagai pihak untuk berbagi pengetahuan dan teknologi agar memberikan dampak nyata bagi masyarakat.” katanya
Di sisi lain, Tagashira Shinji, Wakil Direktur Urusan Internasional Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang, kali ini mengatakan pertukaran informasi ini dilakukan sebagai jawaban atas berbagai tantangan pemerintah daerah yang dihadapi negara-negara tersebut selama ini. .
Hal ini juga merupakan upaya untuk mempererat hubungan Jepang-Indonesia dan mendorong pertukaran informasi.
“Banyak kebijakan penting di pemerintahan Presiden Prabowo, seperti pengembangan sistem makanan sekolah, terkait dengan topik yang akan diangkat hari ini, sehingga kesehatan ibu dan anak penting bagi kedua belah pihak. Kami juga mendapatkan informasinya. kita bisa di Indonesia, tutupnya.
Hoshin Daisuke, Menteri Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, mengatakan Jepang dan Indonesia memiliki kesamaan, yaitu negara maritim yang dikelilingi laut dan kaya akan sumber daya alam, dan kami terus mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang, misalnya di bidang kelautan dan perikanan. seperti ekonomi industri, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan kebudayaan.
“Seminar ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masing-masing pemerintah daerah dan menjadi peluang yang mengarah pada pertukaran informasi yang berkelanjutan di masa depan untuk membangun landasan administrasi yang kuat baik di Jepang maupun Indonesia,” ujarnya. .