geosurvey.co.id, JAKARTA – Ketua Umum BaraJP Utje Gustaaf Patti angkat bicara soal upaya bersama memberantas perjudian online di Indonesia.
Utje juga meminta pihak-pihak terkait mengikuti instruksi Presiden Prabowo Subianto agar pemberantasan perjudian online dilakukan secara masif dan tepat sasaran.
“Jangan membesar-besarkan isu ini dan keluar dari konteksnya, itu akan jauh dari tujuan yaitu menghilangkan praktik perjudian online dengan cepat,” kata Utje kepada wartawan, Rabu (11/06/2024).
Menurutnya, penghapusan perjudian online bisa dilakukan dengan baik dengan mengedepankan keterbukaan pikiran dan penyelesaian masalah yang tepat.
“Kami menggunakan kacamata yang sama dengan yang digunakan Pak Prabowo, sehingga seluruh kerja seluruh aparatur negara harus fokus untuk memajukan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Utje.
Menurutnya, penghapusan perjudian online memerlukan penghapusan perjudian (Pasal 303), dan Komdigi (mantan Kementerian Komunikasi dan Informatika/Kemenkominfo) bukan satu-satunya pintu masuk.
Selain penegakan hukum dan ComDigi, perbankan juga harus terlibat dalam pemberantasan perjudian karena perjudian online memiliki dua alat utama yaitu internet dan rekening bank.
Adapun tudingan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Ari Setiadi tidak melakukan apa pun untuk memberantas perjudian online, ia membantahnya.
“Sobat Ari baru 15 bulan mengabdi di Menominfo. Selama menjabat, perang melawan judi online dilancarkan. Apa yang diminta dari mantan menteri?” – katanya.
Utje kemudian meminta semua pihak untuk mengutamakan kepentingan umum dibandingkan kepentingan kelompok untuk mengakhiri praktik perjudian online.
“Kami menilai orang-orang yang ditangkap polisi saat ini hanyalah kaki tangan mafia judi. Kecuali (pemilik) mafia judi online ditangkap, perang melawan perjudian tidak akan pernah berakhir,” kata Utje.
“Jangan sampai kita saling menyalahkan atas masalah ini. Tugas kita semua adalah memastikan dan bertindak bersama-sama untuk menyelesaikan masalah perjudian online secepatnya,” tutupnya.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Digital (COMDIG) melibatkan 11 staf dan spesialis perjudian online.
Ketiga tersangka, AK, AJ, R membantu pemblokiran situs judi online di kantor satelit Ruko Galaxy yang berlokasi di Jaka Setia, Bekasi Selatan, Jawa Barat.
Berdasarkan keterangan tersangka, kantor tersebut dikuasai oleh tiga orang tersangka yang merupakan usulan AK, AJ dan A, kata Dirreskimum Polda Metro Yaya Kombe Pol Wira Satya Triputra, Jakarta, Polda Metro Yaya, Selasa (5/11/2024). . ).
Daftar situs perjudian online yang dikumpulkan kemudian diteruskan ke penjahat AJ yang memutuskan situs perjudian mana yang akan diblokir dan mana yang tidak.
Pemilik situs judi online menginginkan sejumlah uang agar situsnya tidak diblokir.
Penjahat Inggris diberikan daftar situs perjudian online yang diurutkan.
“Situs judi online menyetor uang, setiap dua minggu sekali depositnya akan dihapus,” ujarnya.
“Setelah daftar situs tersebut dihapus, Inggris akan dicurigai memblokir daftar situs R,” lanjutnya.
Terkait skandal perjudian online yang melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Comdigi), polisi telah menahan dan menetapkan total 15 orang sebagai tersangka.
Polisi menggeledah toko satelit dan menemukan beberapa perangkat komputer.
12 orang bekerja di kantor Sputnik.
Sebanyak 8 orang bekerja sebagai operator dan 4 orang sebagai administrator.
Mereka diminta menyusun daftar situs game online.
Tugas staf adalah menyusun tampilan atau daftar situs game online.
Pegawai Komdigi belum teridentifikasi, ada 1.000 situs judi online yang tidak mengizinkan pemblokiran, dan 4.000 situs dikabarkan telah memblokirnya.
Pelaku mengaku mendapatkan Rp8,5 juta dari situs judi online yang diblokir.
Hasil pengembangan situs tersebut, beberapa staf administrasi dan operator digaji Rp5 juta per bulan.