geosurvey.co.id – Serangan Israel pada Jumat (25 Oktober 2024) malam Sabtu pagi mengakibatkan dua tentara Iran tewas.
Tentara Republik Islam Iran membenarkan bahwa dua tentaranya tewas dalam serangan negara Zionis.
Kedua tentara tersebut tewas demi membela keamanan negara dan mencegah kerugian bagi bangsa dan kepentingan Iran.
Sementara itu, Kantor Hubungan Masyarakat Komando Pertahanan Udara Iran mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa serangan udara Israel terhadap pusat-pusat militer di Teheran, provinsi Ilam barat dan provinsi Khuzestan barat daya telah dicegat dan dipukul mundur.
Pada hari Sabtu, komando sistem pertahanan udara Republik Islam mengkonfirmasi serangan udara tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari eskalasi Israel dan hanya menyebabkan kerusakan terbatas.
Meskipun Iran memperingatkan terhadap tindakan sembrono Israel, agresi ini tetap terjadi, kata pernyataan itu.
Dalam pernyataannya, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, menjaga solidaritas dan hanya mengandalkan pemberitaan dari media pemerintah. Pernyataan tersebut meminta negara tersebut untuk mengabaikan rumor yang beredar di media yang bermusuhan.
IRNA sebelumnya melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Iran diaktifkan ketika pasukan Israel menyerang posisi di negara tersebut.
Sistem pertahanan menetralisir upaya-upaya ini dan berhasil mencegat dan membalas serangan tersebut, menurut seorang pejabat PVO.
Pejabat itu mencatat bahwa rincian serangan itu sedang diselidiki.
Pada pukul 02:15 waktu setempat (Jumat malam pukul 10:45 GMT), suara mirip ledakan terdengar di beberapa wilayah Iran, terutama di sebelah barat ibu kota.
Selain itu, sistem anti-rudal Iran diaktifkan kembali di beberapa wilayah timur dan tengah sekitar dua setengah jam kemudian sebagai respons terhadap serangan baru tersebut. Instalasi oli yang aman
Direktur Utama Perusahaan Pengilangan Minyak Abadan Hakim Ghayyem menegaskan, seluruh unit dan karyawan perusahaan tetap beroperasi seperti biasa.
Berbicara kepada wartawan, Sabtu, Ghayyem mengatakan operasional kilang berjalan normal dan karyawan sibuk bekerja di unitnya seperti biasa.
CEO membantah rumor serangan roket terhadap Perusahaan Penyulingan Minyak Abadan, dan menambahkan bahwa tidak ada masalah di kilang tersebut.
Ghayyem juga menjelaskan, suara yang didengar warga merupakan gaung tembakan antipesawat dan tidak ada roket atau peluru yang ditembakkan ke arah kilang; Oleh karena itu, seluruh peralatan minyak di kilang masih utuh dan berfungsi.
Perlu disebutkan bahwa akibat aktivitas sistem pertahanan udara, beberapa suara ledakan terdengar di provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam tadi malam.