BERITA TRIBUNE.
Para pedagang UMKM yang terlalu lama menunggu proses ini dikhawatirkan akan rentan terkena serangan yang bisa menyebabkan usahanya merugi bahkan bangkrut.
“Saat ini 60 persen serangan keamanan siber menyasar UMKM. Tujuannya agar bisa bersaing di pasar karena ada reputasi.”
Perusahaan tersebut menjelaskan bahwa tujuan penyerang siber yang menyasar pengecer UMKM adalah untuk menyasar mereka.
Caranya pun sangat beragam, seperti yang sederhana misalnya mengekstrak/membajak kode QR hasil scan. Pembayaran dari pembeli/pelanggan akan masuk ke kantong pedagang UMKM yang dialihkan ke rekening pelaku siber.
“Saat bisnis kami mulai online, saat itulah keamanan Internet harus ikut berperan,” kata Firman.
Firman menjelaskan, cara penyerangannya tidak hanya berdasarkan nama, tapi juga buruk.
Misalnya, ditemukannya serangan siber yang menyamar sebagai server di sebuah perusahaan media mengakibatkan perusahaan tersebut menerima tagihan server yang sangat tinggi.
Menurutnya, ada 3 pilar keamanan siber, yaitu kesadaran pengguna akan akses, pemulihan, proses, dan alat.
Budhi Wibawa, CEO dan salah satu pendiri ICS Compute, mengatakan serangan siber menjadi lebih kompleks dan sulit dideteksi seiring dengan pesatnya peningkatan teknologi.
“Ransomware, phishing, malware, dan serangan media sosial sedang meningkat. Tema-tema di luar sana semakin canggih dan canggih. Hal ini membuat kita bertanya-tanya apakah itu palsu atau tidak, dan terkadang kita tidak peduli,” ujarnya.
“Masalah yang paling sulit adalah dalam operasi khusus karena sulit diterapkan untuk mengendalikan dan mengurangi keamanan Internet.”
“Saat ini, permasalahan keamanan siber tidak muncul begitu saja karena permasalahan tersebut diketahui beberapa hari, minggu, atau bulan sebelumnya,” jelas Budi.
Namun, membangun keamanan siber memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi. Diantaranya adalah keterbatasan anggaran karena investasi di bidang keamanan siber juga tidak murah.
Tantangan lainnya termasuk kurangnya keterampilan keamanan siber, keterampilan dan tantangan teknologi.
Untuk mencegah serangan cyber ini, ICS memperkenalkan Compute Managed Security Services (MSSP) dan teknologi SOC dan CrowdStrike khusus bagi perusahaan untuk meningkatkan keamanan.
Budi mengatakan pada tahun 2023, akan terjadi 403.990.813 kecelakaan mobil di Indonesia. Sementara itu, kerugian global akibat kejahatan dunia maya akan mencapai $8 triliun pada tahun 2023.
Di MSSP, ICS Compute memiliki 7 garis pertahanan sentral untuk seluruh bagian infrastruktur TI terhadap serangan cyber, termasuk Endpoint & XDR, Identity Protection, dan Cloud Protection.
Pada saat yang sama, mereka dapat mencegah kerugian jutaan dolar dengan mencegah serangan terhadap lembaga keuangan.
Diantaranya, Endpoint & XDR berfungsi melindungi semua jenis endpoint dengan deteksi dan respons real-time, serta Cloud Workload Protection untuk memberikan perlindungan komprehensif terhadap beban kerja.
Kemudian IT Discovery & Vulnerability menemukan dan mengelola seluruh sumber daya TI, mengidentifikasi kerentanan dan memprioritaskan perbaikan.
Kemudian kelola deteksi dan respons dengan tim pakar keamanan siber yang memantau sistem 24/7, menganalisis log, mendeteksi ancaman, dan merespons insiden siber.
Seperti Solution Solutions, untuk memecahkan masalah keamanan dengan metode yang dirancang dan diuji, dan Hunt Hunting untuk memburu ancaman menggunakan analisis teknis dan teknik intelijen terkini.