geosurvey.co.id, JAKARTA – Pemerintah akan membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar milik negara (SPBU).
Jika batas subsidi BBM terlampaui, tidak semua mobil mampu membelinya.
Menteri Energi dan Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyatakan, Presiden Prabowo Subianto telah melakukan pertemuan dengan beberapa pejabatnya untuk meminta pembentukan tim terkait penyaluran subsidi energi yang ditargetkan.
Hal ini patut dilaksanakan, mengingat dukungan anggaran dari APBN tidak sedikit. Misalnya, alokasi anggaran subsidi dan kompensasi energi pada buku 2024 sebesar Rp435 triliun.
Soal subsidi BBM, kemarin dalam rapat, Presiden meminta dibentuknya tim yang akan memimpin kelompok itu sendiri untuk menganalisis target subsidi, kata Bahlil dalam pertemuan dengan Kementerian Kesehatan di Sukabumi, Minggu , Minggu. (3/11/2024).
“Karena kami tahu, bantuan yang kami berikan saat ini sebesar Rp. 435 triliun pada tahun 2024 yang terdiri dari kompensasi dan dukungan dari Rp. 435 LPG menjadi Rp. 83 triliun,” lanjutnya.
Kemudian Bahlil, menurut laporan Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, dan Badan Pengelola Migas, setiap tahun kemungkinan besar subsidi tidak terpenuhi.
Oleh karena itu diperlukan suatu rencana atau struktur agar anggaran subsidi energi tidak bertambah sehingga sesuai dengan target.
“Tujuan pemberian bantuan tersebut adalah untuk diberikan kepada warga yang berhak menerima bantuan tersebut. Situasi saat ini, kita sudah mulai rapat, dan kita terus melakukan pertemuan untuk mencari solusi,” ujarnya.
Mantan Menteri Investasi ini menyatakan, beberapa rencana yang dibicarakan adalah, pertama, perubahan dukungan terhadap produk yang kemudian menjadi bantuan keuangan langsung atau BLT.
Terkait opsi lainnya, Bahlil mengaku pihaknya terus berdiskusi dengan pihak terkait.
Bahlil berjanji dalam beberapa minggu ke depan, proses atau rencana tersebut akan selesai dan pasti akan dilaksanakan.
“Ada beberapa rencana. Salah satunya apakah akan menyasar subsidi saja. Mungkin BLT ditawarkan langsung ke masyarakat, atau ada opsi lain, atau kombinasi,” ujarnya.
Jadi kita tunggu saja, Presiden kasih waktu dua minggu. Jadi dua minggu ini kita selesaikan (perumusannya),” ujarnya. Mobil tidak bisa membeli Pertalite
Bahlil menambahkan, untuk meningkatkan subsidi BBM, mobil, terutama mobil berpelat hitam dan truk berkapasitas CC, sebaiknya benar-benar membeli BBM yang diberikan.
Misalnya bahan bakarnya diberikan pada mobil pelat yang CC-nya tinggi, makanya akan kita kendalikan juga, ujarnya. Daftar Kendaraan Yang Boleh Dilarang Pertalite
Sebelumnya, Anggota Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi (BPH) Migas, Abdul Halim, beberapa waktu lalu mengatakan ada kendaraan yang tak mau mengonsumsi Pertalite.
Abdul Halim menjelaskan, semua jenis sepeda motor kurang dari 150 cc tetap boleh mengonsumsi Pertalite dan mobil berwarna hitam lebih dari 1.400 cc dilarang membeli Pertalite.
Mobil yang akan dilarang membeli Pertalite:
Toyota Avanza Rush Fortuner Vios Camry Supra Yaris Kijang Innova Alphard Voxy
Daihatsu Xenia Terios
Honda Mobilio HR-V City Hatchback Kota
Nissan LivinaSerena
Wuling Confero S Almaz
Mazda CX-5 CX-3 2 sedan 2 hatchback 3 sedan
Suzuki Ertiga Baleno Hatchback
Peugeot peugeot 3008 peugeot 5008 peugeot 3008
Hyundai Stargazer Creta
Mitsubishi Xpander
DFSK Maha Suci 560
Mercedes-Benz A200