geosurvey.co.id – Persatuan Pelajar Indonesia di Rusia (Permira) menyelenggarakan Simposium Permira yang pertama pada 28-29 Oktober 2024 dengan mengusung tema “Kewirausahaan Pemuda: “Berpartisipasi dalam Kemitraan Sipil untuk Memajukan Kerjasama Internasional”.
Acara ini diadakan di Universitas Politeknik dalam tiga bahasa yaitu Inggris, Rusia dan Indonesia.
Acara diawali dengan nyanyian kedua negara, “Indonesia Raya” dan “Rusia Raya”, sehingga menciptakan kehangatan dan mempertegas hubungan kedua negara.
Generasi muda saat ini menghadapi tantangan dan peluang baru di dunia global.
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi memungkinkan lebih banyak orang di seluruh dunia mengakses bisnis dan informasi, namun mereka perlu bekerja sama lintas batas untuk menciptakan solusi yang kreatif, inovatif dan efektif.
Dalam hal ini, partisipasi pemuda di dunia dapat berkontribusi terhadap perekonomian global, dengan tetap menghormati dan memanfaatkan keberagaman.
Diplomasi publik berfokus pada kerja sama internasional, yang dapat meningkatkan hubungan antar generasi muda dari budaya berbeda, menciptakan kemitraan yang mendorong perdamaian, toleransi, dan tekanan inklusi pada hubungan tersebut.
Tujuan konferensi ini adalah untuk mempromosikan kerja sama sebagai sarana untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Acara ini menyediakan platform bagi generasi muda untuk berinteraksi, berbagi pengetahuan dan mendorong pertukaran ide dan praktik terbaik.
Pembahasan yang tepat pada pertemuan ini diharapkan dapat mematahkan stereotip yang ada dan menciptakan pemahaman yang lebih baik di antara para peserta.
Berlian Helmi, Wakil Direktur Misi Republik Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, dalam sambutannya menekankan pentingnya pertemuan ini sebagai wadah untuk mengembangkan peran pemuda dalam membangun hubungan Indonesia dan Rusia.
Ia juga mengatakan bahwa dunia saat ini membutuhkan ide-ide baru dan kerja sama untuk menyelesaikan permasalahan global.
Menurut generasi muda, Pemira bukan hanya pemimpin masa depan, tapi juga pemimpin perubahan masa kini.
Mereka harus kreatif dan fleksibel dalam memecahkan masalah di berbagai dunia.
Banyak pembicara baik tatap muka maupun daring yang turut serta dalam acara tersebut.
Beberapa pembicara dalam acara tersebut antara lain Direktur Departemen Hubungan Organisasi Internasional St. Komite Hubungan Luar Negeri Petersburg. Petersburg, Igor Bodnarchuk; Kepala Departemen Kerja Sama Internasional FAOU HE “SPbPU”, Vladimir Khizniak; Profesor Hubungan Internasional di St. Universitas Negeri Petersburg, St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakri; bersama pembicara lain yang berbagi ide dan peluang bagi pemuda Rusia dan Indonesia.
Selama bertahun-tahun, Rusia dan Indonesia telah menjalin dialog berdasarkan prinsip persahabatan dan hubungan.
Kota St. Petersburg menaruh perhatian yang baik terhadap pengembangan kerjasama dengan negara-negara Asia dan BRICS.
Dengan keputusan Gubernur St. Petersburg, Alexander Beglov, Indonesia saat ini harus diakui sebagai wilayah penting bagi kerja internasional dalam upaya memperkuat hubungan bilateral.
Konferensi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat kerja sama pemuda internasional, mempromosikan kerja sama budaya dan membangun masa depan yang lebih baik lagi untuk generasi mendatang.
Hubungan antara Rusia dan Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kerja sama di bidang bisnis, perdagangan, serta hubungan antar masyarakat dan budaya.
Peristiwa penting yang mempererat hubungan ini adalah kunjungan Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, ke St. Louis. Petersburg pada bulan September 2024.
Kunjungan tersebut merupakan komitmen kedua negara untuk terus mengembangkan kerja sama di berbagai bidang.
Pemerintahan St. Petersburg bekerja sama dengan pemuda asing yang tinggal, belajar dan bekerja di kota tersebut.
Interaksi internasional dan pelaksanaan proyek bersama menjadi tujuan utama, serta mendorong persatuan, sejarah dan etika wirausaha muda.
Igor Bodnarchuk, Direktur Departemen Hubungan Internasional di St. Komite Hubungan Luar Negeri Petersburg. Petersburg, mengatakan wirausaha muda dari seluruh dunia berperan penting dalam mempererat persahabatan internasional melalui diplomasi publik.
Penyelenggara acara mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor, termasuk Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Peter the Great St. Universitas Politeknik Petersburg, KSO Sukofindo-Surveyor Indonesia, Shufu, PT. Galaksi Hadiah Bintang, Garmonia Peter the Great St. St. Universitas Politeknik Petersburg, serta PPI Dunia Media, Peterburgskiy Dnevnik, Yuzhnaya Sluzhba Novostey, MK na Kuban, Kuban Segodnya, Acehasia.com, dan Permira Tengah dan Permira St. Organisasi Petersburg. Sankt Peterburg. Mereka semua turut menyukseskan simposium pertama Indonesia dan Rusia.
Tanpa dukungan dan kerjasama Anda, program ini tidak akan berhasil.
Pihak penyelenggara mengapresiasi segala langkah dan upaya penyelenggaraan konferensi ini.
Ia berharap dunia semakin sadar akan pentingnya melibatkan generasi muda dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui kewirausahaan dan kewirausahaan. Indonesia dan Rusia bekerja sama untuk membangun dunia yang bersatu dan sejahtera. (*)