geosurvey.co.id – Timnas Malaysia memulai revolusi besarnya dengan ditunjuknya CEO dan pelatih baru.
Malaysia mengawali tahun 2025 dengan Robert Friend sebagai CEO Malaysia.
Sementara itu, Pēteris Čklamovskis akan menjabat sebagai pelatih timnas.
Tak sampai disitu saja, perubahan besar juga akan terjadi pada Federasi Sepak Bola Malaysia atau FAM.
FAM akan segera memilih Ketua Umum baru.
Semoga gelombang revolusi ini dapat memperbaiki prestasi Malaysia yang beberapa waktu terakhir berjalan lamban.
Tim berjuluk Harimau Malaya ini tentu mengharapkan perubahan besar yang positif.
Para pemain tidak mempermasalahkan perubahan besar ini.
Namun ada beberapa kekhawatiran yang muncul dari kubu Harimau Malaya. Pemain Inggris yang bermain untuk Malaysia Stuart Wilkin merayakan gol di Piala AFF 2024 (Facebook FAM).
Pemain diaspora Malaysia Paulo Josue-lah yang menyatakan keprihatinannya.
Di satu sisi, perubahan tersebut tidak mengganggunya.
Di sisi lain, ia juga prihatin dengan arah masa depan Malaysia.
Pasalnya, Malaysia dikabarkan akan menambah jumlah pemain diaspora di masa depan.
Artinya mereka akan mencari lebih banyak pemain diaspora untuk memperkuat Harimau Malaya.
Hal ini bisa berdampak buruk bagi pemain yang berlaga di Liga Malaysia.
Daya saing pemain di liga nasional tidak sekuat pemain diaspora.
Saya berharap para pemain lokal dan semua yang mewakili Malaysia mendapat tempat di timnas, kata Paulo Josue dikutip Harian Metro.
“Dengan banyaknya rumor, terutama soal pemain diaspora yang bermain di luar negeri, maka akan lebih banyak dimanfaatkan.”
“Mungkin akan sulit bagi pemain di Liga Inggris untuk mewakili negaranya di masa depan,” lanjutnya.
Hasil sebenarnya dari revolusi besar Malaysia hanya bisa dilihat di ajang Kualifikasi Piala Asia 2027.
Malaysia akan bersaing dengan tiga negara lainnya di Grup F.
Harimau Malaya akan bertanding melawan Laos, Nepal, dan Vietnam.
Vietnam adalah lawan terberat Malaysia di atas kertas.
Namun dengan struktur tim yang baru, Malaysia tidak bisa menganggap enteng lawan lain.
Pelatih baru biasanya memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan tim yang sudah ada.
Tim mana pun yang menjadi lawan Malaysia di masa depan bisa jadi batu sandungan nyata.
(geosurvey.co.id/Guruh)