Laporan Jurnalis Tribun Jakarta Nur Indah Farrah Audina
geosurvey.co.id, JAKARTA – Kasus bullying masih sering terjadi di institusi pendidikan di Jakarta.
Baru-baru ini, seorang siswa kelas X dipukuli oleh siswa kelas XII SMAN 70 Jakarta Selatan, inisial ABF.
Berikut faktanya: Dilaporkan orang tua korban
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ari Syam Indradi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada 28 November 2024.
Inisial orang tua korban yang melapor adalah D, kata Ade Ari kepada wartawan, Kamis (12 Desember 2024).
2. Dilakukan di toilet
Korban ABF awalnya dipanggil oleh teman sekelasnya MF ke toilet lantai dua sekolah tersebut.
Namun saat korban sedang berjalan menuju MF di TKP, F yang berada di lokasi kejadian tiba-tiba menarik tangan korban, kata Kabid Humas.
Terjadi kesalahpahaman antara pelaku dan korban di toilet.
Pelaku emosi lalu menganiaya korban.
3. Pleksus surya menjadi sasaran
Jika disalahgunakan, ulu hati menjadi sasarannya.
“Terlapor emosi dan memukul bagian ulu hati korban hingga terjatuh ke tanah. Kemudian mereka meminta korban untuk berdiri kembali dan terdakwa mengulangi penghinaan tersebut,” kata Ade Ari.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan mengatakan, pelaku kekerasan lainnya juga ikut melakukan kekerasan dengan meninju dan menendang dada korban.
4. Tersangka penjahat kemungkinan besar berjumlah 5 orang
Lanjut Ade Ari, terduga pelaku pelaku intimidasi diduga berjumlah lima orang F alias C, A, B, M, dan R.
5. Menderita luka
Akibat kekerasan tersebut, korban ABF mengalami luka memar dan luka di bagian ulu hati, perut, dan paha kiri.
Usai penyerangan, pelaku juga merampas sepasang sepatu dan telepon genggam milik korban.
Akibat kejadian tersebut, korban merasa terluka. Kemudian dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan untuk diproses lebih lanjut,” kata Ade Ari.
6. Sekolah melakukan mediasi
Kepala SMAN 70 Jakarta Selatan, Sunaryo, membenarkan kekerasan terjadi di sekolahnya.
Sunaryo mengatakan, pihak sekolah memanggil korban, pelaku dan orang tuanya.
Benar. Proses konfirmasi kami awali dengan menelepon korban, orang tua korban, pelaku, dan orang tua pelaku di sekolah, kata Sunaryo, Kamis (12/12/2024).
Rencananya, jelas Sunaryo, pihak sekolah akan mempertemukan orang tua korban dan pelaku serta melakukan mediasi.
“Ada proses yang berjalan mulai 4 Desember hingga sekarang. Kita koordinasi dengan dinas dan dinas, besok kita mediasi dengan orang tua,” ujarnya.
7. Diperiksa minggu depan
Direktur Humas Kota Metropolitan Jakarta Selatan AKP Nurma Dewey mengatakan, penyidik akan mendalami ABF dan orangtuanya.
“Hari ini tanggal 18 Desember pukul 14.00 penyidik mengirimkan surat kepada wartawan dan korban untuk meminta keterangan,” kata Nurma.
Nantinya, menurut Nurma, penyidik Polres Metro Selaran Jakarta akan memeriksa saksi-saksi lain, termasuk terlapor.
“Pasti direncanakan, tapi masih dicek tanggalnya,” kata Kabid Humas.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Timeline Korban Kekerasan SMAN 70 Jakarta Selatan, Sasaran Mentah Ulu Hati Bohem.