Wartawan geosurvey.co.id Reza Deni
geosurvey.co.id, JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Wayan Sudirta menilai Polri harus melakukan perubahan total usai polisi menembak mati siswa di SMKN 4 Semarang, Jawa Tengah. publik.
Transformasi umum ini terjadi mulai dari rekrutmen hingga pembinaan jajaran Polri.
“Kepercayaan dan kepuasan masyarakat tentu perlu dipulihkan agar tidak ada keraguan, apalagi masyarakat tetap menghormati polisi sebagai penegak hukum dan pembela masyarakat. Situasi darurat ini harus segera direspon dengan kebijakan dan implementasi yang konkrit,” imbuhnya. katanya. kata Wayan kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).
Wayan menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan terhadap penembakan yang melibatkan polisi, termasuk penembakan mahasiswa oleh Polrestabes Semarang, baik secara hukum maupun etika.
“Jika diperlukan, semua pihak dapat melakukan perubahan terhadap Komisi III DPR dan UU Polri untuk mengevaluasi kerja Polri dan menilai kewenangan, tanggung jawab, fungsi, serta peran Polri. bisa diawasi dan dikendalikan dengan baik,” pungkas Wayan.
Politisi PDIP itu mengaku prihatin dan menyayangkan sejumlah kejadian yang melibatkan aparat kepolisian belakangan ini, termasuk situasi di Semarang.
Menurutnya, kasus tersebut mencemarkan nama baik Polri karena masyarakat terkadang menilai Polri menyalahgunakan kekuasaan, mengkriminalisasi, mendukung atau ikut serta dalam pelanggaran, serta aparat penegak hukum yang tidak terbuka dan akuntabel serta rentan diintervensi.
“Bagi saya dan tentunya bagi Komisi III DPR, upaya reformasi atau pergantian Polri tentu bukannya tidak efektif. Banyak inovasi yang dilakukan di bidang aparatur sipil negara, dan peran Polri di masyarakat patut diapresiasi. “- dia menekankan.
Namun Wayan menilai semua pihak, termasuk Kapolri Jenderal Listo Sigit Prabowo, harus menyadari bahwa tidak semua program perubahan bisa dilaksanakan secara seragam.
Masih terdapat sejumlah permasalahan, seperti penembakan polisi, yang memerlukan perubahan dan reformasi signifikan.
“Mulai dari sistem kepemimpinan Polri, strategi reformasi kultural dan struktural, melalui pengawasan, pelaksanaan tugas dan fungsi sesuai peraturan, pelatihan/pendidikan, hingga sistem rekrutmen Polri yang perlu segera diperbaiki dan ditingkatkan. Ini mendesak. Ini harus diperbaiki sesegera mungkin,” katanya
Ia juga menambahkan agar Polri melaksanakan rekrutmen bebas pungli, pembinaan HAM dan pembinaan mental, serta terpadu mutu dan integritas, pengawasan melekat dan ketat serta sistem imbalan dan sanksi yang jelas dan terukur.
“Sistem kepemimpinan yang menunjang pelayanan dan profesionalisme hanyalah sebagian kunci untuk mengubah citra buruk Polri,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Dakwah Polri Irjen Pol Abdul Karim membenarkan masih diperiksanya oknum anggota terkait penembakan siswa SMK Semarang.
Polisi menetapkan identitas seorang polisi berinisial R.Z. (38) berpangkat Aipda yang menembak seorang siswi SMK di Semarang.
Kasus di Semarang masih berjalan, jadi sudah ada keputusan, katanya kepada wartawan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (27/11/2024).
Menurut dia, tim saat ini sedang mengumpulkan informasi untuk membantu mengetahui keadaan dan penyebab kejadian tersebut.
Abdul Karim menilai pembukaan kasus tersebut dilakukan secara terbuka dan obyektif.
“Kami mengumpulkan materi-materi penting, kami terbuka, kami melibatkan pihak luar, kami tidak menyembunyikan apa pun,” ujarnya.
Senada dengan perkembangannya, Kabag Humas Polri Irjen Sandi Nugrohi mengatakan rekaman CCTV yang terekam di lokasi kejadian akan dirilis di kemudian hari.
Menurutnya, hasil sejumlah pemeriksaan tidak bisa ditentukan.
Setelah menilai dan menganalisis materi yang dikumpulkan, kami akan memperbaruinya dan kemudian menyampaikannya,” tutupnya.