Laporan reporter geosurvey.co.id, Mikael Dafit Adi Prasetyo
geosurvey.co.id, NEW DELHI – India berencana meluncurkan misi ke matahari setelah berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa pertamanya di bulan.
Menurut Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO), pesawat luar angkasa Aditya-L1 akan diluncurkan dari Pelabuhan Luar Angkasa Sriharikota pada 2 September 2023 dalam upaya mempelajari matahari dan pengaruhnya terhadap iklim setempat.
Aditya, yang berarti matahari dalam bahasa Hindi, akan ditempatkan pada orbit halo di sekitar titik Lagrangian 1 sistem Matahari-Bumi, di mana matahari dapat dilihat tanpa halangan.
Titik Lagrange sendiri merupakan titik di ruang angkasa ketika gaya gravitasi dua massa besar menghasilkan gaya tarik menarik dan tolak menolak.
Energi yang dihasilkan dapat digunakan oleh pesawat ruang angkasa untuk tetap berada di tempatnya dan mengurangi konsumsi bahan bakar, sehingga dapat diibaratkan dengan “memarkir” pesawat ruang angkasa tersebut.
“Peluncuran ini akan menandai observatorium surya pertama di India, dan akan memberikan keuntungan besar untuk terus melihat matahari tanpa gerhana atau gerhana apa pun,” kata ISRO.
Selain itu, misi tersebut juga memungkinkan studi tentang angin matahari yang dapat menimbulkan gangguan di Bumi, seperti mengganggu sistem komunikasi dan navigasi.
Meski ini merupakan upaya pertama India, negara lain telah berhasil menggunakan pengorbit untuk menjelajahi matahari.
Seperti Parker Solar Probe milik NASA yang dikirim ke corona matahari pada tahun 2021 untuk mengambil sampel partikel dan magnet, serta Solar Orbiter milik Badan Antariksa Eropa yang diluncurkan tahun lalu.