geosurvey.co.id – Dua hari jelang pelantikan presiden dan wakil presiden baru pada 20 Oktober 2024, PDIP belum memastikan apakah akan bergabung atau tidak pada pemerintahan Prabowo-Gibran berikutnya.
PDIP belum menunjukkan tanda-tanda siap bergabung dengan pemerintahan Prabowo di masa depan.
Kubu Gerindra juga hanya menyebut kemungkinan bergabung dengan PDIP, tanpa ada pengumuman khusus.
Ketika Prabowo memanggil calon menteri, calon wakil menteri, dan kepala lembaga yang akan menjadi calon kabinetnya, tidak ada satu pun anggota PDIP yang dipanggil.
Padahal, sebelumnya banyak beredar rumor bakal ada partai PDIP yang masuk dalam Kabinet Prabowo-Gibran.
Selain itu, ada pembicaraan mengenai pertemuan antara Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tidak hadir.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPP PDIP sekaligus mantan Ketua Umum PDIP Ganjar Pranowo memberikan pendapatnya.
Ganjar mengatakan, masuk atau tidaknya PDIP ke pemerintahan Prabowo merupakan keputusan Pokja dan diserahkan kepada presiden jenderal.
Ganjar kemudian meminta masyarakat menunggu keputusan Megawati selaku Ketua Umum PDIP.
“Bertemu atau tidak itu keputusan Rakernas dan dilimpahkan ke Kantor Presiden Jenderal, kita tunggu keputusan Presiden Jenderal,” kata Ganjar seperti dilansir WartakotaLive.com, Jumat (18 /10/). 2024).
Namun, Ganjar mengatakan masyarakat bisa memutuskan sendiri apakah PDIP akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak, dengan menggunakan surat panggilan calon menteri yang sebelumnya dikeluarkan oleh Prabowo.
Sejak pemanggilan pertama pada Senin (14/10/2024) hingga pembahasan soal bakal calon menteri pada Kamis (17/10/2024) kemarin, tak ada satupun partai PDIP yang datang.
Ganjar mengatakan, jika PDIP bergabung dengan pemerintahan Prabowo, maka harus ada keterwakilan PDIP dalam kegiatan calon menteri Prabowo-Gibran kemarin.
“Tapi kalau dilihat dari indikatornya, sepertinya menteri-menteri sudah mulai berkumpul kemarin, lihat saja. Anda tidak dengar kalau mereka dari PDIP.”
“Bisa diartikan sendiri kalau ikut, pasti ada keterwakilan (dari PDI Perjuangan),” jelas Ganjar. Hashim Djojohadikusumo bahas kemungkinan PDIP bergabung di Kabinet Prabowo
Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan tanggapannya terhadap kemungkinan PDIP bergabung dalam kabinet Prabowo-Gibran berikutnya.
Menurut Hashim, pihaknya saat ini menunggu instruksi dari Presiden PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebab, ada atau tidaknya PDIP di Kabinet Prabowo-Gibran bergantung pada keputusan Megawati.
“Iya kita tunggu instruksi dari Bu Mega. Tergantung Bu Mega,” kata Hashim, Rabu (16/10/2024).
Selain itu, adik laki-laki Prabowo itu juga membahas rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati yang dinanti-nantikan publik.
Hashim menegaskan, Prabowo sudah menunggu lama untuk bisa bertemu Megawati.
Namun hingga saat ini, hingga pelantikan Prabowo pada 20 Oktober 2024, pertemuan tersebut belum juga terjadi.
Hashim juga mengatakan, penantian Prabowo sudah lebih dari dua tahun sejak September 2022.
Huh..Pak Prabowo menunggu dua tahun, lebih, September 2022, saya tahu, jelas Hashim.
Secara rinci, Prabowo sebelumnya menyatakan siap bertemu dengan Megawati.
Prabowo berharap pertemuan ini bisa digelar sebelum dirinya terpilih menjadi presiden baru.
Hal itu diungkapkan Prabowo usai menghadiri acara pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR RI periode 2024-2029 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
“Saya berharap sebelum pelantikan (bertemu Megawati), saya harap,” kata Prabowo.
Sejauh ini PDIP dan Gerindra menyambut baik rencana pertemuan Megawati dan Prabowo.
Namun, masih belum ada kepastian kapan Prabowo dan Megawati akan bertemu.
Artikel ini sebagian tayang di WartaKotalive.com dengan judul PDIP Pertimbangkan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ganjar: Tak Ada yang Bisa Ditunjukkan.
(geosurvey.co.id/Faryyanida Putwiliani)(WartakotaLive.com/Valentino Verry)
Baca cerita lain terkait Kabinet Prabowo Gibran