geosurvey.co.id, Jakarta – Setahun yang tersisa oleh putranya, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante membuat Tamara Tyasmara masih merasa tersesat.
Banyak momen di rumah terus mengingat Tamara Tyasmara di Dante meskipun dia meninggal setahun.
Salah satu momen yang paling diingat saat mempersiapkan sarapan untuk sekolah dan sekolah. Mempertimbangkan bahwa ini membuat Tamara Tyasmara menangis.
“Semua momen, karena semua momen dengan anak itu seperti saat -saat itu tidak dapat dilupakan. Jadilah waktu itu, seperti di antara sekolah -sekolah. Lakukan sarapan,” kata Tamara ketika dia bertemu di gudang peluru, Tebet, jaket selatan terakhir kali.
Tamara tidak bisa meninggalkan kepergian Dante, yang meninggal karena dia dimakamkan oleh mantan Dashnornya, Yudha Arfandi.
Tarian dengan Dante terus memanjat dan meninggalkan kesedihan untuk Tamara.
“Kebiasaan persiapan makanan, beli camilan. Terutama jika Anda keluar dari kota. Saya biasanya membeli kenangan, ya, dia tidak bisa menghilang dengan saya. Ya, saya belum ingin membelinya, kadang -kadang fotonya pertama kali meletakkannya , “kata Tamara.
Diketahui bahwa Tamara Tyasmara baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke -30.
Liburan Ulang Tahun -Kadang -kadang terasa berbeda tanpa kehadiran Dante.
Sosok almarhum putranya sangat antusias mendapatkan jumlah permen dari teman -teman Tamara.
Bahkan, bocah lelaki itu sedang menunggu barang bawaan yang datang di depan pagar.
Tapi momen itu hanyalah pengingat sekarang.
“Biasanya saat ulang tahunnya lebih menyebalkan, terutama jika ada paket. Teman saya suka mengirim kue, dia menunggu di depan pagar, seperti bel, dia harus berlari ke dalam, jadi kemarin, ketika kue dengannya Dia benar -benar merasa benar -benar merasa bahwa Dante tidak ada di sana, ”katanya.