geosurvey.co.id – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan ada kemungkinan pihaknya bisa mengirim senjata ke Ukraina.
Hal ini menyusul partisipasi tentara Korea Utara dalam membantu Rusia melawan Ukraina.
Yoon Suk Yeol mengatakan opsi ini mungkin muncul tergantung seberapa besar keterlibatan militer Korea Utara dalam perang ini.
“Sekarang, tergantung pada tingkat keterlibatan Korea Utara, kami akan menyesuaikan strategi dukungan kami secara bertahap,” kata Yun, seperti dikutip Kyiv Independent.
Artinya, kami tidak menutup kemungkinan untuk mengamankan senjata, tambahnya.
Tentu saja keputusan ini mengubah kebijakan Korea Selatan saat ini.
Ketika Korea Selatan melarang bantuan militer langsung ke zona perang sebagai tanggapannya.
Sejauh ini, Korea Selatan hanya mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan dan bantuan tidak mematikan ke Ukraina.
Namun, mereka tetap teguh dalam komitmennya untuk tidak mengirimkan senjata, dengan alasan adanya pembatasan hukum.
Namun ada beberapa laporan bahwa Korea Selatan diam-diam memasok senjata ke Ukraina.
Namun pemerintah Korea Selatan membantah keras laporan tersebut.
Masih belum jelas sistem persenjataan apa yang sedang dipertimbangkan Korea Selatan, meskipun Yun berkomentar bahwa “senjata pertahanan” akan menjadi prioritas.
FYI, hubungan Rusia dan Korea Utara semakin erat ketika Pyongyang mengirimkan sekitar 12.000 tentara untuk membantu Rusia. Ukraina mengklaim pasukannya terlibat bentrokan dengan pasukan Korea Utara
Pejabat tinggi kontra-disinformasi Ukraina Andriy Kovalenko untuk pertama kalinya mengungkapkan bahwa pasukannya bentrok dengan tentara Korea Utara, lapor BBC.
“Unit militer pertama Korea Utara diserang di Kursk,” tulisnya di Telegram.
Rustem Umerov membenarkan hal tersebut dalam wawancara dengan stasiun TV Korea Selatan KBS.
Menurutnya, pasukan yang terlibat hanya sekelompok kecil.
Hal ini juga dibenarkan oleh pejabat Amerika.
Para pejabat AS mengatakan pasukan Korea Utara terlibat dalam pertempuran di wilayah Kursk Rusia pada 4 November.
Namun Korea Selatan mengaku tidak percaya dengan konflik tersebut.
Sejauh ini, Moskow dan Pyongyang belum menanggapi tuduhan apa pun secara langsung.
(geosurvey.co.id/Fara Putri)
Artikel lainnya terkait konflik Korea Utara, Korea Selatan, dan Rusia melawan Ukraina