geosurvey.co.id – Vakile Farida Felix meneteskan air mata ketika Bogor City merilis pembunuhan putranya Abraham Michael pada hari Senin (20/1/2025).
Abraham Michael terlibat dalam seorang penjaga keamanan di rumah Farida Felix di rumah Farida Felix di Lavang Gintung di distrik Bogor South di Bogor City di Jawa Barat pada hari Jumat (17/11/2025).
Dalam kasus yang dirilis hari ini, Farida Felix mengatakan bahwa putranya mabuk dan membunuh penjaga rumahnya.
Farida Felix mengumumkan niat mengunjungi keluarga para korban.
Seperti yang dilaporkan Tribunnewsbogor.com, Farida Felix mengatakan pada hari Senin, “Ini menyebabkan rasa sakit yang mendalam di hati saya.”
Para pengacara sepakat bahwa sepni ingin bertemu keluarganya untuk meminta maaf. Vakile Farida Felix juga hadir ketika Polisi Kota Bogor melepaskan pembunuhan putranya Abraham Michael pada hari Senin (20/1/2025). (Tribunnewsbogor.com/rahmat hayhat)
“Saya benar -benar ingin bertemu dengan keluarga Septian. Saya benar -benar ingin bertemu mereka. Saya tidak tahu rumahnya. Saya tidak tahu alamatnya. Saya tidak tahu nomor teleponnya. Saya tidak tahu cara menghubungi bagaimana cara menghubungi dia.
“Jika memungkinkan, bagaimana saya bertemu orang tuanya?” Saya berlutut berlutut untuk meminta maaf kepada ibu septan, karena anak saya melakukan ini dengan pengaruh obat -obatan mabuk, ”katanya.
Menurut Farida Felix, septan adalah orang yang baik.
“Jadi saya sangat sedih. Saya berharap saya sangat sedih. Saya berharap saya bisa bertemu orang tua septan dan istri septitiannya. Saya menyesal lutut di depan mereka.” Kata Farida Felix. Alasan untuk meragukan
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, polisi telah mengungkapkan bahwa Abraham Michael menikam Septian sampai dia meninggal.
Untuk informasi lebih lanjut, septan adalah penduduk Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, yang telah bekerja sebagai penjaga keamanan selama 5 bulan di rumah Farida Felix di Bogor.
Sebagai penjaga, septan harus merekam siapa yang masuk dan pergi setiap hari.
Surat itu kemudian dilaporkan kepada majikannya Farida Felix.
Dipahami bahwa yang dicurigai Abraham Michael direkam pada tengah malam.
Menurut laporan septan, Farida Felix mengutuk tersangka.
Abraham memarahi ibunya. Dikatakan dengan keras bahwa mereka akan datang terlambat, ”kata Komisaris Cabang Kejahatan Polisi Kota Bogor, Komisaris Aji Riznaldi Nugoro pada hari Sabtu (18/1/2025).
Abraham Michael terkejut melihat ibunya melakukannya.
“Dia merasa aneh bahwa ibunya tahu,” katanya.
Kemudian, Abraham menemukan Michael bahwa septan melaporkannya kepada ibunya.
“Seperti yang kita ketahui, seorang petugas keamanan telah mengajukan gugatan terhadap mereka,” katanya.
Karena perasaannya, Abraham Michael segera mengumpulkan pengemudi, orang -orang dan staf di rumah.
Dia memerintahkan dua asisten rumah (seni) untuk kembali ke kota asal mereka.
Abraham Michael dan staf septan berdebat malam itu.
Sampai Abraham Michael memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di Wali.
“Orang jahat itu membunuh septan di pagi hari,” jelasnya.
Sebagai akibat dari tusukan, septan terluka di perut. Tersangka terdakwa menikam korban 20 kali.
Bagian dari artikel ini mengungkapkan mengapa teriakan pemilik tanah mewah Bogor di tribunnewsbogor.com diterbitkan dengan judul bahwa penjaga anak itu membunuh septan, bukan penyakit mental.
(geosurvey.co.id/ nina uniyar) (tribunnewsbogor.com/sanjaya ardhi)