geosurvey.co.id – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dilaporkan telah menguji dan menyelidiki senjata yang ditemukan di dekat tubuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar usai pertempuran dengan pasukan Israel di Tal al-Sultan, Kota Rafah, selatan Jalur Gaza pada Rabu (). 16/10/2024) siang hari.
“Senjata yang ditemukan di tubuh Yahya Sinwar di Gaza diyakini milik Letnan Kolonel Mahmoud Khairuddin, seorang perwira Israel yang tewas dalam operasi pasukan khusus di Khan Yunis pada tahun 2018,” kata surat kabar Israel, “Yedyot Ahronoth”. , Jumat. 18/10/18). 2024).
Kolonel Mahmoud Hirodin adalah seorang perwira Israel dari suku Druze yang dibunuh saat berpatroli di Matkal oleh unit operasi khusus.
“Mengingat peran rahasia yang dia mainkan, lebih dari tiga tahun setelah pembunuhannya, nama, foto, tempat pemakaman, dan informasi identitas lainnya bersifat rahasia dan tidak boleh diungkapkan kecuali pada tahun 2022,” lanjut surat kabar itu.
Pasukan unit operasi khusus tentara Israel memasuki wilayah Khan Yunis pada tahun 2018, ketika mereka bergerak dengan mobil berisi makanan.
Mereka dihentikan oleh anggota Hamas untuk menggeledah mereka dan mobilnya, karena merasa curiga.
“Pada bulan November 2018, Mahmoud Khairuddin dan tentaranya pergi ke Khan Yunis untuk melakukan operasi rahasia, ketika terjadi baku tembak antara anggota pasukan khusus dan orang-orang bersenjata Palestina yang mencurigai niat mereka,” lapor Channel 14 Israel.
Penyelidikan atas insiden tersebut mengungkapkan bahwa Mahmoud Khairuddin dan petugas lainnya berada di luar mobil yang dimaksud setelah diinterogasi oleh pasukan Hamas yang mencurigai mereka, katanya.
Karena takut ketahuan, pasukan Israel melarikan diri dari tempat itu dan membunuh tujuh anggota Hamas.
“Letnan Kolonel A, yang merupakan komandan pasukan Israel dan berada di dalam mobil, menyadari bahwa penyamaran mereka terbongkar, dia membuat keputusan dramatis untuk menggunakan peluru tajam, dengan sengaja memukul Mahmoud Hirodin dan membunuhnya,” tambahnya.
Selain pistol yang ditemukan di dekat jenazah Yahya Sinwar, IDF mengaku menemukan tas berisi “Doa Sehari-hari Para Nabi”, buku “Doa Hazarah”, kismis, jam, counter, Pita Perekat dan sejumlah uang. , sekitar 1.600 shekel Israel (430 dolar AS), senapan mesin Kalashnikov, hingga dua peluru. Majalah. Kronologi Pembunuhan Yahya Sinwar
Sebelumnya, pada Rabu (16/10/2024) sekitar pukul sepuluh dini hari, tentara Israel dari Batalyon 410 melihat seseorang masuk dan keluar rumah di lingkungan Tal al-Sultan di Rafah, selatan Jalur Gaza.
Kemudian, infanteri Israel mulai bergerak menuju sasaran karena melihat orang-orang bersenjata.
Pada pukul tiga sore di hari yang sama, terlihat tiga sosok mencurigakan keluar masuk rumah satu ke rumah lainnya.
Tentara Israel kemudian menyadari bahwa mereka bersenjata dan percaya bahwa mereka adalah kaki tangan Yahya Sinwar, yang berusaha memberi jalan untuknya.
Dan tentara Israel menembaki mereka.
Kelompok Yahya Sinwar terpecah, dia masuk ke satu gedung dan anggota Hamas lainnya masuk ke gedung lain.
Yahya Sinwar kemudian naik ke lantai dua, sementara tank Israel menembakkan peluru ke dalam gedung.
Seorang pemimpin peleton tentara Israel dari Batalyon 450 memasuki dua gedung, terjadi perkelahian, dan ia melemparkan dua bom ke arah Yahya Sinwar dan rekan-rekannya, yang menyebabkan hilangnya komunikasi di antara mereka.
Pasukan Israel kemudian mengoperasikan drone dan merekam seorang pria (yang kemudian ternyata adalah Yahya Sinwar) yang terluka di lengan dan mengenakan keffiyeh yang menutupi wajahnya.
Dia duduk di sebuah ruangan, lalu mencoba melemparkan tongkat kayu ke drone Israel, sebelum dia meninggal.
Tentara Israel memasuki gedung tersebut pada Kamis dini hari untuk melakukan survei dan menemukan mayat-mayat tersebut, salah satunya tampaknya adalah Yahya Sinwar, seperti dilansir Al Masri Elium.
Juru bicara IDF Daniel Hagari mengatakan mereka tidak mengetahui bahwa salah satu dari tiga penembak adalah Yahya Sinwar.
“Kami tidak tahu dia ada di sana. Kami pertama kali mengenalinya sebagai penembak di salah satu gedung, dan dia terlihat, berpose, melemparkan papan kayu ke arah drone, beberapa detik sebelum dia terbunuh,” kata Daniel Hagry di A A. Pernyataan Kamis.
Beberapa bagian tubuh Yahya Sinwar – seperti sehelai rambut dari janggutnya – diserahkan ke departemen forensik kepolisian Israel dan IDF mengumumkan bahwa hasil tes materi genetiknya cocok dengan data Israel ketika Yahya Sinwar berada di Penjara.
Yahya Sinwar diangkat menjadi Kepala Biro Politik Hamas pada 6 Agustus 2024 menggantikan Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh Israel dalam ledakan di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024. Jumlah korban tewas di Jalur Gaza.
Sementara itu, Negara Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa terus melakukan agresi di Jalur Gaza. Jumlah korban tewas warga Palestina meningkat hingga lebih dari 42.438 orang dan 99.246 orang luka-luka sejak Sabtu (10/7). ). /2023) hingga Jumat (18/10/2024), dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip WAFA Palestina.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk memerangi pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Israel menyatakan ada 101 sandera hidup atau mati yang masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
(geosurvey.co.id/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel