Tentara Suriah Mengumumkan Penarikan Militer dari Hama sebagai Kota Badai Militer
geosurvey.co.id- Tentara Arab Suriah mundur dari Hama dan meninggalkan kota tersebut setelah kota tersebut dibanjiri oleh kelompok bersenjata.
Tentara Arab Suriah telah mengirim pasukannya kembali ke Hama setelah pertempuran besar dengan kelompok bersenjata yang melancarkan serangkaian serangan berat di kota tersebut, kata Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata pada hari Kamis.
Menurut laporan tersebut, tentara telah terlibat dalam serangan besar-besaran dalam beberapa hari terakhir untuk menghindari serangan yang tidak beralasan oleh kelompok bersenjata.
Kelompok-kelompok ini menyerang dengan berbagai cara, menggunakan senjata ganda, berbagai peralatan militer, dan unit bunuh diri.
Meski banyak korban jiwa, unit militer berhasil memasuki beberapa bagian kota.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pengerahan militer adalah untuk melindungi kehidupan warga dan menghindari pertempuran di kota yang akan menyebabkan penderitaan bagi masyarakat.
“Karena pertempuran sengit dan hilangnya beberapa tentara kami, tim militer dapat memasuki wilayah lain di Hama,” kata pernyataan itu.
“Untuk melindungi nyawa masyarakat dan menghentikan pertempuran di kota, tentara kami telah ditarik dari kota.”
Komando Umum menegaskan kembali komitmennya untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh angkatan bersenjata, dan menegaskan kembali tekadnya untuk memenuhi misi nasionalnya melindungi wilayah Suriah.
Hama, sebuah kota strategis di Suriah tengah, telah diserang oleh kelompok bersenjata yang berusaha menghancurkan wilayah yang dikuasai pemerintah.
Peningkatan ketegangan terbaru ini menyoroti tantangan yang sedang dihadapi Tentara Suriah dalam upayanya memulihkan stabilitas di seluruh negeri.
Serangan teroris yang dilancarkan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok pemberontak lainnya, termasuk Tentara Nasional yang didukung Turki, disertai dengan tuduhan dukungan asing, dan meningkatnya klaim dukungan Ukraina dan Turki.
Secara khusus, Ukraina dituduh menyediakan drone FPV dan drone peledak lainnya kepada pejuang HTS, dan kemampuan untuk menyerang antara pasukan darat dan operator drone.
Sementara itu, pemerintah Suriah terus memobilisasi dukungan regional dan internasional untuk melawan serangan tersebut.
Selain itu, kelompok Perlawanan dan sekutu lainnya terus menyediakan personel dan peralatan kepada pemerintah Suriah untuk mencegah sasaran para militan dan pendukung mereka.
SUMBER: AL MAYADEEN