geosurvey.co.id – Rudal Oreshnik Rusia kini menjadi momok masyarakat Ukraina.
Karena pengalaman penembakan Dnipro yang menggemparkan dunia, masyarakat Ukraina kini juga takut dengan rudal hipersonik.
Saluran telegram di Ukraina menerbitkan informasi bahwa sistem pertahanan udara Oreshnik akan diluncurkan kembali di Ukraina.
Saluran tersebut, mengutip Strana, menyebutkan beberapa rudal akan menargetkan beberapa kota di Ukraina pada Sabtu malam (30/11/2024).
Ia menyatakan, sasaran rudal “Meteor” adalah ibu kota, Kyiv, dan kota-kota lain.
Sumber informasinya adalah saluran Rusia di aplikasi Telegram, yang kemudian mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Rusia.
Saluran tersebut menyatakan bahwa serangan ini akan dilakukan oleh Oreshnik dengan hulu ledak.
Sehari sebelumnya, pada 29 November, Vladimir Putin akan memperingatkan Ukraina tentang rencana serangan tersebut.
Belum ada konfirmasi mengenai informasi ini, termasuk dari saluran Telegram Rusia anonim.
Vladimir Putin mengancam akan melancarkan serangan baru dengan rudal balistik Oreshnik di Ukraina pada pertemuan puncak CSTO.
Dia mengatakan sasaran serangan bisa jadi adalah “pusat pengambilan keputusan di Kiev”, dan menambahkan bahwa “segala sesuatu mungkin terjadi malam ini.”
Institut Studi Perang Amerika baru-baru ini memperkirakan bahwa Rusia akan menggunakan rudal Oreshnik baru lagi.
Lembaga tersebut mengambil kesimpulan berdasarkan fakta bahwa Federasi Rusia menutup sebagian wilayah udaranya pada tanggal 23 dan 24 November untuk menguji rudal tersebut, namun tidak menyebutkan jenis rudal yang diuji oleh pasukan Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya mengatakan bahwa pusat pemerintahan Ukraina di kota Kiev bisa menjadi sasaran serangan rudal balistik hipersonik Oreshnik Rusia.
Putin mengatakan serangan terhadap wilayah Rusia, termasuk senjata Barat, tidak akan dihukum. Peluncuran rudal balistik jarak menengah 9M729 Oreshnik Rusia. (Kementerian Pertahanan Rusia)
“Kami tidak mengesampingkan penggunaan Oreshnik terhadap fasilitas militer, fasilitas industri militer, atau pusat pengambilan keputusan, termasuk di Kiev,” kata Putin saat menghadiri KTT CSTO di Astana, ibu kota Kazakhstan, Kamis (28 September). /11/2024).
Presiden Rusia mengancam akan membalas setiap serangan di wilayah Rusia.
Dia melanjutkan: “Serangan dari pihak kami terjadi sebagai tanggapan atas serangan terus-menerus di wilayah Rusia oleh rudal ATACMS Amerika, dan seperti yang telah saya katakan lebih dari sekali, akan selalu ada tanggapan dari pihak kami.”
Ia menegaskan, serangan besar-besaran yang dilancarkan negaranya di Ukraina, hari ini, Kamis, merupakan respons atas serangan rudal ATACMS yang dilancarkan Amerika Serikat (AS).
“Kami menyerang Ukraina dengan 90 rudal dan 100 drone sebagai respons terhadap target kami dengan rudal ATACMS,” kata Putin, menurut Russia Today.
Putin mengatakan Staf Umum Rusia dan Kementerian Pertahanan saat ini sedang mengerjakan sasaran serangan rudal menggunakan Oreshnik di wilayah Ukraina.
Putin mengklaim bahwa Rusia memiliki rudal yang lebih kuat dibandingkan rudal negara NATO mana pun yang dikirim ke Ukraina.
“Tentara Rusia memiliki rudal jarak jauh yang lebih kuat dibandingkan rudal Barat yang dipasok ke Ukraina,” kata Putin.
Beberapa hari yang lalu, Rusia menguji rudal hipersonik Oreshnik dengan meluncurkan rudal di atas kota Dnipro sehingga menyebabkan kerusakan pada industri senjata Rusia.