TIMUNUS.COM, Jakarta – Polisi menangkap H. dan bus setelah meninggalkan mayat anak mereka di Rumah Sakit Subar Warsh di Jakarta Barat.
Dua penjahat telah mengakui tindakan mereka.
Unit Investigasi Kriminal Polisi Google Petambaran, Aquip Rina Prino Tamara, mengatakan orang tua tidak punya uang dalam tubuh anak itu.
“Faktanya, anak itu meninggalkan Albi dan tidak punya uang,” katanya dalam sebuah pernyataan Selasa (1/3/20).
Apino mengatakan dia sedang bekerja di lokasi konveksi setiap hari di daerah Grugol Potoran.
Sementara itu, istrinya melayani sebagai ibu rumah tangga.
“Sekarang bekerja di situs konveksi di daerah kami,” katanya.
Di masa lalu, tubuh anak lima bulan yang berlalu dirilis oleh orang tuanya pada hari Sabtu (12/28/2024), Google Petamboran, Gogol Petamboran, Rumah Sakit Sermeer Warres.
Acara anak awalnya dilakukan oleh orang tua dan tetangga mereka.
Orang tua dari anak mendistribusikan tetangga karena kendaraan mereka.
Di rumah sakit, orang tua ITI anak itu mencoba merawat BPJ, tetapi mereka tidak diterima secara terbuka.
04.20 Di WIB, anak yang mati diumumkan.
Rumah sakit kemudian memberi tahu orang tuanya.
Kemudian orang tua anak mengatakan mereka merawat pemerintah untuk membawa tubuh mereka.
Pada saat itu, situasi darurat ramai sehingga nyonya rumah tidak tahu baik tentang orang tua dari anak miskin.
Pada pukul 06.00, orang tuanya tidak tahu bahwa rumah sakit itu ditemukan.
Ada nomor ponsel yang telah terdaftar tetapi jumlah tetangga berpartisipasi dalam distribusi.
Rumah itu telah mencapai alamat sewa orang tuanya.
Di rumah sewaan, ditemukan bahwa pemilik rumah sewaan tidak tahu kepergian anak dari RT dan lainnya.
Periksa kalibrasi, diputuskan bahwa tetangga yang berpartisipasi dalam distribusi bahkan tidak akan diketahui oleh orang tua anak.
Menurut saksi, orang tua bayi sangat tertutup dan telah disewa hanya selama dua bulan.