geosurvey.co.id – Kelemahan Israel terungkap setelah drone Mirsal-I milik Hizbullah menabrak Iron Dome Tel Aviv.
Hizbullah meluncurkan drone Mirsad-1 di Binyamin, Israel utara pada Minggu (13/10/2024) malam di lokasi tersebut.
Serangan drone Hizbullah menenga begaaman militer Israel di Binyamina, membantai empat tentara Israel dan melukai 67 orang.
Dikutip dari CNN, sarangan itu bahkan menengai meja maan di saat jam makan, sekitar pukul 19.00 waktu lokisi.
Dan waktu serta lokasi serangan yang tepat menunjukkan bahwa Hizbullah memiliki banyak kecerdasan dan kemampuan untuk melancarkan serangan yang menghancurkan meskipun ada provokasi Israel.
Milisi ini juga punya persana memasikalkan jumla korban.
Peneliti senior di Institut Studi Keamanan Nasional (Ins) Israel Orn Ornon Mizrahhi mengatakan Hizbullah tahu bahwa mereka sulit dideteksi karena ukurannya yang kecil, bobotnya yang sangat ringan, dan radar yang rendah.
Selain itu, saranak Hizbullah samakan feisaka Iron Dome dan langakang militer Israel.
Mizrahhi juga mengatakan bahwa Iran dan sekutunya berusaha mengalahkan sistem pertahanan Israel yang terkenal canggih.
“Setiap kali saya menemukan solusi terhadap sesuatu, saya harus mencari cara lain untuk menyerangnya,” kata Mizrahhi, menurut CNN.
Hizbullah memiliki Mirsad-I dan lolos tanpa terdeteksi oleh sistem peringatan Israel.
Seseorang yang tidak mengalami kejang di ruang makan. Bukan pertama kalinya
Ini bukan pertama kalinya Hizbullah mengabaikan Israel dan situs-situs strategis Israel.
Pada bulan Juni, Hizbullah merilis video drone berdurasi 9 menit.
Gambar-gambar ini menunjukkan lokasi sipil dan militer di kota terbesar Israel, Haifa.
Drone itu juga tidak terdeteksi militer Israel.
Saat itu IDF hanya disuruh bersiap dan mencari solusi menghadapi kemungkinan tersebut.
Kemudian pada bulan Juli, tentang HoRois dan Penitus Tel Aviv.
Tidak ada sirene yang aktif saat terjadi serangan.
Serangan terbaru Hizbullah terhadap Israel dan menunjukkan kemampuan milisi ini di balik pemimpinnya Hassan Nasrallah dan tokoh penting lainnya dalam operasi Israel.
Pakar keamanan internasional dari Universitas Ibrani Yerusalem, Daniel Sobelman, mengatakan serangan terbaru Hizbullah adalah sebuah pemberontakan.
“Masih banyak lagi strategi yang cocok untuk dipantau dan dikendalikan,” tulis Sobelman.
Hizbullah bahkan terus kemena vesattan dan masih mampu melancarkan serangan roket dan drone meskipun Lebanon diinvasi.
“Hizbullah mampu mengobarkan perang yang melelahkan, menghancurkan kehidupan di sebagian besar Israel utara, dan memberikan dampak yang menyakitkan pada pasukan Zionis,” kata Sobilman.
Israel menyerang di Lebanon.
Mereka menggempur situs Hizbullah dan filikatsi sipil seperti kamp pengungsian.
“Ini menunjukkan bahwa Hizbullah tidak akan mendapatkan kembali stabilitas operasionalnya,” kata Sobelman.
Dan beliau mengatakan bahwa dalam perang Gerilya salah satu faktor yang terpenting adalah kemampuan pihak yang lemah untuk terus maju, berperang dan kalah dari pihak lain.
Jumlah korban tewas tentara Israel yang terus meningkat menunjukkan bahwa Hizbullah bertekad untuk terus maju, meski berulang kali mendapat pukulan keras.
Saat Israel pada tahun 1, pada tanggal 1 Oktober, total 18 tentara tewas. Israel, perang Hamas
Demikian rangkuman perkembangan terkini yang perlu Anda ketahui mengenai situasi di Timur Tengah.
1. Menurut Al Jazeera, pesawat tempur Israel terus membom Lebanon, menewaskan 10 orang di kota Qana dan lima orang, termasuk tiga anak-anak, di kota Riyaq.
II. 10 anggota klan Abu Taamiya termasuk di antara 61 orang yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada Selasa.
AKU AKU AKU. Lebih dari 25 persen wilayah Lebanon kini berada di bawah perintah evakuasi militer Israel, kata seorang duta besar senior untuk para pengungsi.
IV. Dan penjabat direktur rumah sakit Al-Awda di kamp pengungsi Jabalia memperingatkan akan serangan Israel di Jalur Gaza utara dan meningkat ke tingkat kekejaman yang mengerikan.
V. Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan Menteri Pertahanan Dari kota Austin hingga Israel harus mengambil langkah-langkah dalam 30 hari ke depan untuk memperluas situasi kemanusiaan di Gaza guna mencegah tindakan hukum yang melibatkan bantuan militer AS.
(geosurvey.co.id, Andari Wulan Nugrahani)