![tes-kejiwaan-george-anak-bos-toko-roti-yang-aniaya-pegawai-sudah-keluar-begini-hasilnya_eba3708.jpg](https://geosurvey.co.id/wp-content/uploads/2025/02/tes-kejiwaan-george-anak-bos-toko-roti-yang-aniaya-pegawai-sudah-keluar-begini-hasilnya_eba3708.jpg)
geosurvey.co.id, Jakarta-Polica mengatakan bahwa George Sugama Khalim, 35, dapat bertanggung jawab atas tindakannya dalam kasus penganiayaan terhadap karyawannya.
George Sugama Khalim – Kepala Kepala di Kakung, Giacart Timur, disebut dicurigai setelah penganiayaan terhadap karyawannya.
Polisi Metro Timur menerima hasil pemeriksaan psikiatris George Sugama Halim, 35, yang dilakukan oleh rumah sakit polisi Jati.
“Ada hasil (ujian psikiatris),” kata kepala Komisaris Metro -jakarta Nicolas Ari Lillup ketika ia mengkonfirmasi Kompas.com pada hari Rabu (18/08/2025).
Nicholas mengklaim bahwa George dapat diproses secara hukum untuk menjelaskan tindakannya.
“Faktanya, tersangka mungkin bertanggung jawab atas tindakan hukumnya,” kata Nicholas.
Sebelumnya, keluarga itu percaya bahwa George Sugam Halim memiliki masalah kejiwaan.
Masalahnya diyakini sebagai hal yang membuat George menganiaya staf perdagangan. George dituduh sesuai dengan Pasal 351 KUHP (KUHP) mengenai pelecehan.
Dia menghadapi penjara maksimum dalam lima tahun.
Sebelumnya, George Sugam Halim telah lulus ujian kejiwaan di rumah sakit polisi.
“Pengujian (Psychiatric George) mengakhiri tim,” kata Komisaris Gery Viatmok, kepala departemen Yanddokpol di Rumah Sakit Kepolisian Kram Jati, ketika ia ditangani pada hari Selasa (7 November 2015).
Setelah menyelesaikan pemeriksaan, Rumah Sakit Kepolisian Kram mengumpulkan hasil psikiatri anumerta dan menyerahkannya kepada para peneliti Subway Jakart Timur. Ibunya curiga ada pelanggaran
Sebelumnya, ia menemukan Lindayes Patisserie dan Coffee Bakers, George merasakan backlog dalam rasio kecerdasan (IQ) dan koefisien emosional (Persamaan).
Ini ditemukan dalam pernyataan resmi yang dimuat di akun Instagram resmi di @Lindayespathisseri dancofee pada hari Senin.
“Dia memiliki pemiliknya, tetapi dia memiliki simpanan IQ dan kecerdasan EQ yang telah diperiksa,” kata pernyataan itu.
Situasi ini diyakini berkontribusi pada ketidakstabilan emosional George Sugama Halim, yang sering melakukan kekerasan terhadap orang -orang di sekitarnya, termasuk karyawan, orang tua dan kerabat.
“Memang, ini bahkan bukan inisial saudara perempuan (karyawan D), tetapi juga kepada pemilik (ayah) dan saudaranya,” tambah administrasi.
Sebagai akibat dari penganiayaan yang menghabiskan George, ibunya mengalami patah tulang dan luka di kepalanya.
“Pemilik wanita itu selamat dari tangan yang patah dan memar karena penjahat itu runtuh. Adik penjahat itu juga mengalami cedera kepala, yang juga merasakan inisial,” lanjut dalam sebuah pernyataan.
Terlepas dari penganiayaan, orang tua George Sugama Halim tidak melaporkan insiden itu.
“Namun, ibu itu sulit, anaknya sama buruknya dengan kasus hukum dengan cinta ibunya, meskipun dia adalah korban,” pungkas memimpin.
Korban mengatakan para penjahat tidak menemukan gangguan mental, George tidak merasakan gangguan mental.
“Sejauh yang saya tahu, dia cukup normal karena dia juga bertemu orang.
Artikel ini diterbitkan di tribunjakarta.com dengan judulnya.