Dulu timnas India masih sangat kecil, namun kini media China menilai Indonesia sudah terlalu Eropa.
geosurvey.co.id- Timnas Indonesia dinilai sebagai tim terlemah di Grup C Kualifikasi Piala Dunia AFC 2026.
Namun setelah tiga pertandingan, mereka mulai takut dengan kekuatan timnas Indonesia.
China, rival Indonesia, mulai melihat kekuatan Indonesia. Saat ini mereka menganggap Indonesia sebagai kekuatan yang tidak bisa dianggap remeh.
Setelah banyak menurunkan pemain internasional, menurut media China, Sohu, tim Indonesia memiliki gaya permainan yang sangat Eropa.
Dengan beralih cepat antara menyerang dan bertahan dengan efek yang kuat.
Hal ini pula yang menjadi alasan utama Arab Saudi dan Australia mundur dari laga tersebut.
Pada dua laga pertama terlihat pesepakbola lain belum banyak mengetahui tentang Indonesia dan sulit beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Tentu saja, inilah yang harus menjadi fokus Tiongkok.
Ketika ritme diambil alih oleh lawan Tiongkok, tim nasional sepak bola Tiongkok tidak akan terpengaruh oleh perubahan ritme yang kuat dan akan kalah telak.
Tim nasional sepak bola bermain melawan Indonesia berkali-kali, 9 pertandingan, 6 kemenangan, 2 seri dan 1 kekalahan di Kualifikasi Piala Asia 11 tahun yang lalu, ketika tim nasional sepak bola bermain imbang 1-1 di tandang dan mengalahkan Indonesia 1-0 di kandang . penjaranya sendiri.
Bagi Tiongkok, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa perang ini adalah pertarungan hidup dan mati.
Tim Tiongkok sudah kalah tiga kali berturut-turut dan ingin memperebutkan tempat keempat di babak penyisihan grup.
Perlu mencetak 3 poin di pertandingan ini. Menulis bebas tidak diperbolehkan.
Sehingga tim akan terus kalah dan pelatih asal China tersebut akan dipecat jika kalah lagi dari Indonesia
Laga Tiongkok melawan Indonesia akan menjadi hari penghakiman bagi pelatih Tiongkok Branko Ivanković.
Tidak ada cara untuk mempertahankan posisi pelatih Branko Ivanković, tidak ada cara lain selain menang dan seri melawan Indonesia.
Branko Ivanković akan dipecat jika kalah.
Pada 15 Oktober waktu Beijing, babak keempat dari 18 final Piala Dunia akan menjadi penentu.
Tim sepak bola putra Tiongkok pulang kampung menghadapi tim sepak bola putra Indonesia.
Laga ini merupakan laga terbesar timnas, bukan karena tim Indonesia menjadi pesaing China di kualifikasi, melainkan karena timnas sudah tiga kali kalah.
Tentu tidak mudah bagi timnas saat ini, jika hilang dampaknya akan sangat besar.
Timnas Indonesia yang menempati peringkat terbawah grup Grup C, kekuatan yang ditunjukkan tim Indonesia di tiga babak pertama tidak sesuai dengan klasifikasinya. Hal ini disebabkan banyaknya pemain alami lainnya.
Pada laga babak pertama, Indonesia bermain imbang 1-1 dengan Arab Saudi. Namun seiring berjalannya waktu, tim sepak bola putra Indonesia banyak mendapat perhatian internasional.
Di babak kedua, Indonesia kembali menyamakan kedudukan dengan tim Australia di kandang sendiri.
Di babak ketiga yang baru saja berakhir, Indonesia menghasilkan hasil imbang yang kontroversial, imbang dengan Bahrain 2-2.
Jika bukan karena keputusan wasit yang kontroversial tersebut, Indonesia bisa mengamankan kemenangan pertamanya di babak ini.
Indonesia masih belum terkalahkan dalam tiga pertandingan.
Meski berada di posisi kedua grup, mereka hanya tertinggal satu poin dari tim di depannya.
Kecuali tim Jepang, ada tim yang dipastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
Hasil tersebut memberikan kepercayaan diri yang besar bagi tim Indonesia. Setelah menghitung pertandingan terakhir.
Jay Idzes mengatakan “Kehilangan Bahrain itu seperti kekalahan, tapi tidak ada alasan untuk mengeluh tentang apa yang terjadi di masa lalu. Yang bisa dilakukan hanyalah belajar dari masa lalu. Maju dan maju” kata Jay Idzes.
Ya, tim Indonesia dinilai paling lemah di Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 kawasan Asia.
Sebelum babak ini dimulai, banyak pihak yang tidak percaya dengan kekuatan timnas Indonesia.
Nyatanya Indonesia membuktikan ketangguhannya, bahkan Garuda merasa membayar melawan Bahrain adalah sebuah kekalahan.
Keputusan wasit yang kontroversial akan memperkuat keinginan mereka untuk memenangkan pertandingan di Qingdao.
Pasca pengumuman daftar kualifikasi Piala Dunia pada Oktober lalu, jumlah pemain asli di skuad Indonesia mencapai 13 pemain.
Dua pemain baru, Hilgers dan Reinders, terpilih.
Sebenarnya rencana pembentukan tim Indonesia sudah dicanangkan tahun lalu, namun progresnya lambat.
SUMBER: SOHU