geosurvey.co.id, JAKARTA – PT Toyota Astra Motor (TAM) akan meluncurkan jajaran kendaraan niaga baru di pasar Indonesia pada kuartal keempat tahun 2024 untuk memperkuat posisinya di segmen tersebut.
“Kami akan meluncurkan model baru di segmen kendaraan niaga,” kata Direktur Pemasaran TAM Anton Jimmy Suwandi di acara Astra Media Day 2024, Kamis (19/9/2024).
Anton tidak merinci lebih lanjut jenis kendaraan utilitas yang akan diluncurkan. Di segmen kendaraan niaga, Toyota memiliki beberapa lini model seperti truk ringan Toyota Dyna roda empat dan roda enam, pikap Toyota Hilux, dan Hilux Ranga terbaru.
Selain meluncurkan model baru, Toyota juga mengembangkan teknologi bahan bakar fleksibel bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero).
Kedua belah pihak sedang meneliti dan mengembangkan kendaraan ramah lingkungan yang menggunakan bahan bakar terbarukan atau biofuel seperti bioetanol dan biodiesel.
Bahan baku nabati seperti nipah, sorgum, jagung dan tebu digunakan dalam bahan bakar ini. Anton mengatakan bahan bakar fleksibel menjadi salah satu kunci mencapai netralitas karbon yang kemudian dipadukan dengan teknologi mesin hybrid dan plug-in hybrid milik Toyota.
“Mobil Toyota yang dijual di Indonesia sudah siap menggunakan biofuel,” kata Anton
Anton menambahkan, Toyota telah menunjukkan kepada masyarakat contoh kendaraan yang bisa menggunakan bahan bakar fleksibel.
Menurut Anton, ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan menggunakan biofuel. Diantaranya, emisi gas buang mobil lebih bersih dan ramah lingkungan sehingga meningkatkan penghematan bahan bakar, apalagi jika dipadukan dengan teknologi xEV.
Selain itu, penggunaan biofuel juga diyakini dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Kendaraan berlistrik
Pada Astra Media Day 2024, Anton juga memaparkan perkembangan penjualan kendaraan listrik Toyota di Indonesia.
Hingga saat ini, produk kendaraan listrik Toyota memiliki 22 lini dengan jaringan penjualan di 347 kota di 32 provinsi.
Anton mengatakan, wilayah penjualan kendaraan listrik Toyota yang mencakup kendaraan listrik baterai, kendaraan hybrid, dan kendaraan hybrid plug-in sudah mencapai 85 persen di Indonesia, dan kendaraan listrik hybrid masih mendominasi.
Menurutnya, mobil listrik hybrid bermanfaat bagi penggunanya karena pengguna mobil tersebut tetap bisa mempertahankan gaya berkendara mobil biasa bermesin pembakaran dalam.
Selain itu lebih cocok untuk penggunaan jarak jauh, nilai jualnya masih tergolong tinggi, dan layanan purna jualnya bebas rasa khawatir.
Bisa dipastikan kendaraan hybrid lebih irit dalam hal konsumsi bahan bakar.