Laporan jurnalis geosurvey.co.id Lita Febriani
geosurvey.co.id, SURABAYA – Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy meminta pemerintah mengkaji peluang PPN dan kenaikan pajak atau tambahan pungutan pajak kendaraan bermotor untuk melindungi industri otomotif.
“Kami ingin pajak ini dinilai efektifitasnya. Pemerintah juga punya banyak kepentingan dan butuh dana, tapi jangan lupa bagaimana menyeimbangkan industri otomotif Tanah Air. Apalagi yang ingin kita lindungi adalah produksi dalam negeri,” ujarnya. anton berkata: Agenda Melaju berlangsung pada Kamis (12 Desember 2024) dengan test drive jurnalis Rangga di Surabaya, Jawa Timur.
Misalnya, industri otomotif mengalami berbagai tekanan tahun ini, dan ukuran pasarnya hanya sekitar 850.000 unit.
Sepuluh tahun lalu, pasar mobil baru Indonesia berkisar 1 juta unit. Tantangan untuk keluar dari Perangkap Sejuta diperkirakan tidak akan terjadi pada tahun 2024 karena resesi pasar.
Karena pajak pertambahan nilai diperkirakan akan ditingkatkan dan sistem ini dijadwalkan dibuka pada tahun 2025, diperlukan penelitian yang lebih luas, terutama mengenai dampaknya terhadap berbagai industri seperti otomotif. Apalagi situasi perekonomian saat ini sedang kurang baik.
“Sekali lagi, kami tidak pesimis atau mengancam. Kami melihat dampaknya terhadap negara lain. Misalnya saja dampak perekonomian di ASEAN, seperti Vietnam. Dan Thailand, dampaknya cukup besar. Intens sekali. Ujung-ujungnya berdampak pada industri otomotif tanah air,” jelas Anton.
Anton meyakini pemerintah menyadari perlunya mempertahankan dan mengembangkan industri otomotif Indonesia.
Ia menambahkan, “Saya berharap kami akan terus meninjau dan memberikan dukungan yang tepat agar pasar dapat tumbuh tahun depan bahkan dalam situasi perpajakan seperti ini.”