Laporan jurnalis geosurvey.co.id Lita Febriani
geosurvey.co.id, SURABAYA – Penjualan mobil pasti tidak akan mencapai 1 juta unit pada tahun 2024. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab melambatnya pasar mobil Indonesia tahun ini.
Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pesta demokrasi menjadi salah satu penyebab lesunya pasar mobil.
“Tahun ini benar-benar tahun politik, jadi ada pilpres dan pilkada. Tahun depan kalau kita melihat sejarah tahun 2014-2019, biasanya pasar atau perekonomian akan tumbuh setelah pemilu, karena pemerintah akan bergerak lebih cepat. dan harapannya pada tahun 2025 tidak perlu lagi ada “peristiwa politik”,” kata Anton dalam acara Test Drive Jurnalis Melaju Bersama Rangga di Surabaya, Jawa Timur, Kamis. (12.12.2024).
Seiring dengan percepatan perekonomian, Toyota memperkirakan permintaan kendaraan komersial juga akan meningkat.
Penjualan pada segmen kendaraan niaga sebagian besar dipengaruhi oleh pajak dan perkembangan ekonomi.
“Saya kira faktor kendaraan niaga itu ada dua, yang satu pajaknya, tapi yang satu lagi pertumbuhan ekonominya. Jadi kita berharap pemulihan ekonomi disusul kendaraan niaga dulu. Jadi ini juga bisa menjadi dorongan yang baik untuk Rangga. ,” jelas anton.
Sebagai pendatang baru, Toyota Rangga menargetkan hanya bisa terjual 400 unit per bulan. Namun, hanya dalam waktu tiga bulan, permintaannya cukup tinggi.
“Kalau Rangga, target kami tidak ambisius karena kami pemain baru, setelah sekian lama Kijang Pickup tidak ada, kami hanya menargetkan sekitar 400 per bulan, tapi kalau bicara sekarang SPK sudah 2.000,” kata Anton.
Toyota berharap tahun depan pasar mobil akan semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah.
“Mudah-mudahan perekonomian membaik dan tentunya kita berharap pasar terus tumbuh dengan sendirinya, termasuk pertumbuhan pertama mungkin bisnisnya,” tambah Anton.