geosurvey.co.id, JAKARTA — Media sosial tidak hanya menjadi platform hiburan, tetapi juga alat efektif untuk pendidikan, periklanan, dan ekspresi diri.
Riset yang dilakukan Indikator Indonesia (I2) menggunakan sistem Intelligence Socio Analytic (ISA) menunjukkan, sejak 1 Januari hingga 21 Desember 2024, total postingan netizen Indonesia di lima platform media sosial besar mencapai 353.828.143.
Tren menunjukkan mayoritas unggahan bersifat netral dan memiliki sentimen positif, sedangkan sentimen negatif mencapai 28 persen dari total postingan. Platform Twitter menjadi kontributor terbesar dalam hal unggahan bernada negatif, yaitu sebesar 39 persen. responnya,” kata Direktur Komunikasi Indikator Indonesia (I2), Rustika Herlambang, Senin, saat memaparkan hasil kajian bertajuk “Tren Media Sosial di Indonesia”. (29.12.2024).
Berbeda dengan Twitter, Instagram dan TikTok menunjukkan karakteristik yang lebih optimis dengan dominasi emosi netral dan positif, serta mencatat tingkat emosi negatif yang jauh lebih rendah, hanya sekitar 8-9%.
“Analisis emosional menunjukkan bahwa ekspektasi, kepercayaan (trust), dan kegembiraan (happiness) merupakan emosi yang paling banyak diungkapkan di jejaring sosial tahun ini. Hal ini sekaligus menegaskan peran jejaring sosial sebagai ruang berbagi informasi, harapan, dan pengalaman,” jelas Rustica. . TikTok mendominasi
Kajian Indikator Indonesia (I2) menunjukkan bahwa TikTok merupakan platform media sosial terpopuler dan akan menarik reaksi netizen terbanyak sepanjang tahun 2024. Di antara lima platform media sosial yang diteliti, Tiktok merupakan platform dengan aktivitas tertinggi.
Menurut Rustica, total postingan netizen di TikTok mencapai 107.998.788 dan mendapat tanggapan sebanyak 17.329.380.404. Menurut Rustica, popularitas TikTok didasari oleh kemampuannya menyajikan konten yang ringan, ekspresif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
“Demokratisasi konten viral di TikTok, di mana setiap pengguna mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi terkenal, menjadi daya tarik platform ini,” jelas Rustica.
Hal ini tercermin dari rata-rata waktu penggunaan bulanan tertinggi yaitu 38 jam 26 menit per pengguna. Pendidikan, hiburan, kehidupan sehari-hari, memasak, kecantikan dan mode, kesehatan dan kebugaran adalah konten populer di platform TikTok.
Rustica menambahkan, TikTok bisa beralih dari sekadar topik hiburan menjadi ruang penting diskusi publik dan politik. Pesan-pesan politik terutama disajikan dalam bentuk cerita (pidato) menurut para pengguna TikTok yang sebagian besar berasal dari generasi Z dan milenial.
“Paket konten yang kreatif dan mudah diakses menjadikan TikTok favorit di kalangan anak muda dan menjadi sarana untuk berbagai kebutuhan, termasuk politik,” jelas Rustica. Pada pemilihan presiden Indonesia tahun 2024, TikTok memainkan peran penting dalam kampanye politik, menjangkau pemilih muda dan membantu membangun profil kandidat. Instagram: ruang visual dan influencer
Sementara Instagram tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu platform favorit dengan 18.337.890 unduhan dan 1.225.898.887 balasan. Menurut Rustica, selain menjadi rumah bagi para influencer dan public figure, platform tersebut lebih mementingkan estetika dan konten informasi. Instagram telah menjadi media mainstream yang memfasilitasi komunikasi langsung antara pengikut dan tokoh masyarakat.
Twitter adalah jejaring sosial ketiga yang paling banyak digunakan dengan 175.802.954 postingan dan 965.350.778 balasan. YouTube adalah jejaring sosial terbesar keempat dengan 40.656.630 postingan dan 235.617.748 balasan. Sedangkan Facebook menduduki peringkat kelima dengan 11.031.881 postingan dan 43.920.839 tanggapan. Pengguna jejaring sosial 2024
Berdasarkan survei We Are Social, jumlah pengguna media sosial di Indonesia akan mencapai 139 juta pada tahun 2024 atau sekitar 49,9 persen dari total penduduk. Menurut Databoks.katadata.co.id, YouTube merupakan platform media sosial dengan 139 juta pengguna (53,8% dari populasi).
Instagram dengan 122 juta pengguna (47,3 juta penduduk), Facebook: 118 juta pengguna (45,9 juta penduduk) dan TikTok dengan 137 juta pengguna. Perbedaan platform-platform tersebut juga menunjukkan adanya dinamika yang berbeda-beda di setiap kelompok.
“Seiring dengan meningkatnya laju sosialisasi, peran media sosial dalam berbagai aspek masyarakat Indonesia diperkirakan akan semakin penting di tahun-tahun mendatang. “Pengaruh jejaring sosial tidak hanya berdampak signifikan terhadap lanskap politik dan sosial, seperti pemilu-pemilu sebelumnya, namun telah menjadi platform utama tidak hanya untuk berbagi konten hiburan, namun juga untuk komunikasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Rustica.