
geosurvey.co.id -US Presiden Donald Trump mengungkapkan bahwa dia lebih percaya diri dalam mengakhiri perang Rusia setelah bertemu dengan Rusia di Arab Saudi pada hari Selasa (2/18/2025).
Selama pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan delegasi Amerika memulai percakapan untuk mengakhiri perang yang sudah berjalan lama.
Namun, Ukraina tidak diundang untuk berpartisipasi dalam diskusi, yang memicu berbagai spekulasi tentang arah negosiasi ini.
Berbicara dari rumah Mar-A-LGO, Trump menyebut pertemuan itu “sangat bagus.”
“Saya pikir saya memiliki kekuatan untuk mengakhiri perang ini,” katanya.
Dia mengatakan hasil percakapan Rusia Arab-Arabia Saudi menonjol untuk mengakhiri perang di Ukraina.
Ketika ditanya tentang kemungkinan Ukraina ketika ia dikeluarkan dari percakapan di Arab Saudi, Trump menolak kekhawatirannya.
“Kami tidak diundang hari ini. Anda ada di sana selama tiga tahun.
Pada konferensi pers yang sama, Trump juga menyebutkan kemungkinan bahwa pasukan perdamaian Eropa akan terlibat dalam memantau penangguhan di Ukraina.
“Jika mereka ingin melakukan itu, itu bagus, saya benar -benar mendukung,” katanya.
Mengenai kehadiran pasukan Amerika di Eropa, Trump menekankan bahwa ia tidak memiliki rencana untuk menarik mereka dari wilayah tersebut.
Namun, ia menekankan bahwa Eropa harus menanggung beban paling penting dalam pembiayaan dan pengawasan keamanan Ukraina di masa depan.
Langkah ini menggambarkan perubahan signifikan dalam kebijakan luar negeri AS di bawah kepemimpinan Trump.
Dia dikatakan ingin melindungi gencatan senjata di Ukraina pada akhir April. Ini menyoroti peran Eropa dalam memastikan stabilitas pasca konflik.
Trump sebelumnya melakukan percakapan telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 12 Februari.
Panggilan itu dilakukan sebelum menghubungi Presiden Ukraina. Volodymyr Zensky menambahkan dinamika baru pada upaya diplomatik ini.
Kisah di Arab Saudi adalah negosiasi langsung pertama antara AS dan Rusia sejak seluruh perang dimulai.
Ini mencerminkan kemungkinan perubahan dalam upaya untuk mengakhiri konflik.
Setelah Rusia memulai invasi penuh ke Ukraina pada Februari 2022, pada bulan Februari 2022, dan sekarang telah memperoleh lebih dari seperlima wilayahnya, khususnya di selatan dan timur.
(geosurvey.co.id/farrah)
Artikel lain yang terkait dengan konflik Rusia-Ukraina