geosurvey.co.id – PDI Perjuangan (PDIP) mengkritik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) usai penggerebekan rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kompleks perumahan Villa Taman Kartini, Blok G3, Nomor 18, Margahayu, Bekasi, Jawa Barat, Selasa ( 7/1/2025).
Temuan tersebut berkaitan dengan penanganan dugaan suap dan penghalangan keadilan dalam kasus Harun Masiku.
Juru bicara PDIP Guntur Romli menduga penggeledahan rumah Hasto merupakan upaya mengalihkan perhatian Presiden ketujuh RI, Joko Widodo (Jokowi).
Terkait terbitnya World Journal of Investigative Journalists (OCRP) yang menempatkan Jokowi sebagai salah satu pemimpin paling korup di dunia.
Guntur mengatakan: “Penggeledahan rumah Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang dilakukan KPK di Kabupaten Bekasi bagi kami merupakan upaya mengalihkan isu dari pernyataan OCCRP yang menyebut Jokowi sebagai orang terkorup terakhir di dunia” di 2024 kata Guntur. Selasa.
Guntur mengatakan dia mendapat informasi bahwa Jokowi “sangat terganggu” dengan publikasi OCCRP.
Jadi Guntur mengatakan Jokowi berusaha sekuat tenaga untuk menyembunyikan informasi tersebut.
“Kami mendapat informasi bahwa Jokowi geram dan geram dengan pengumuman OCCRP dan melakukan segala cara untuk menutupinya melalui penggunaan buzzer dan intimidasi,” ujarnya.
“Ada portal informasi yang diintimidasi untuk menghapus informasi. Dan buzzer telah dikerahkan di media sosial untuk mencemarkan nama baik OCCRP dan pihak-pihak yang mendukung pernyataan OCCRP sehingga penegak hukum dapat segera menyelidiki lebih lanjut tuduhan tersebut. Atas dugaan korupsi dan…”pencucian uang untuk Jokowi dan keluarga,” lanjutnya.
Menurut Guntur, kecurigaan bertambah ketika aktivis dan LSM mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di hari yang sama untuk mengusut dugaan korupsi yang dilakukan Jokowi.
Maka dilakukan penggeledahan ke rumah Hasto Kristiyanto untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, jelasnya.
Penolakan KPK
Sebaliknya, KPK membantah penggeledahan apartemen Hasto merupakan taktik pengalih perhatian.
Termasuk menangkis isu yang membuat Jokowi dinobatkan sebagai pemimpin dunia paling korup menurut OCCRP.
Juru Bicara KPK, Tessa, mengatakan: “Kami tidak bisa melarang pihak luar untuk berpikir seperti ini, atau pihak yang merasa tindakan ini mengalihkan perhatian dari isu-isu lain yang sedang hangat diperbincangkan di Kamboja. Jadi di beberapa media harusnya tetap publik.”
Tessa membenarkan, penyidik profesional telah melakukan penggeledahan di rumah Hasto.
“Dalam hal ini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan tetap menjalankan aktivitas, prosedur, dan proporsinya secara profesional,” ujarnya.
Diketahui, KPK menggeledah rumah Hasto Kristiyanto pada Selasa sore (1 Juli 2025).
Penyidik menyita barang-barang dari rumah Hasto.
Kuasa hukum Hasto, Johannes Tobing, mengatakan penyidik belum berbuat banyak.
Satu-satunya buku catatan milik asisten Hasto hanyalah Kusnadi dan sebuah flash disk.
“Tidak ada, saya hanya mendapatkan apa yang saya dapat, USB stick dan brosur dari Mas Kusnadi,” kata Johannes, Selasa.
Penyidik juga membawa koper, namun Johannes menyebut tidak ada apa-apa di dalam koper tersebut.
“Tidak (koper) yang kami terima sebagai kabar penyitaan kedua barang tersebut, menurut mereka diragukan apakah ada hubungannya dengan kasus Harun Masiku,” ujarnya.
Namun Johannes mengaku belum mengetahui isi flash disk yang dibawa penyidik.
“Tentu saja mereka menggeledah semua yang terbuka. Mereka menyitanya. Kami telah melihat semuanya.”
“Iya menurut mereka kita belum tahu apa itu,” ujarnya.
(Tribunnews/Milani/Abdi Ryanda)