Reporter geosurvey.co.id Rina Ayu melaporkan
geosurvey.co.id, JAKARTA – Awal tahun ini, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization mengungkapkan tujuh tujuan kesehatan global pada tahun 2025, antara lain pengendalian epidemi dan pengurangan tingkat guncangan global sebesar 40%.
Hal tersebut diungkapkan pada Kamis (2/1/2024) oleh Profesor Tsandra Yoga Aditama, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) di Jakarta.
Asha terbagi menjadi 4 tujuan dan 3 prioritas kesehatan.
Tujuan pertama kesehatan global adalah menjadikan 1,5 miliar orang di dunia menjadi lebih sehat dan sejahtera atau mencapai kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik pada tahun 2025.
Hal ini tentunya merupakan tujuan dan tujuan mulia yang juga harus diwujudkan oleh Indonesia.
Tujuan kedua, WHO memperkirakan pada tahun 2025, sekitar 585 juta orang akan memiliki akses terhadap layanan kesehatan penting dan tidak memiliki hambatan finansial untuk mengakses layanan tersebut.
Sasaran 3: Pada tahun 2025, 776,9 juta orang di seluruh dunia akan terlindungi dari keadaan darurat kesehatan seperti penyakit menular dan epidemi.
Oleh karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia akan menyelesaikan protokol global atau beberapa bentuk perjanjian pandemi pada tahun 2025 sehingga dunia lebih terlindungi dari pandemi di masa depan.
“Saya tergabung dalam delegasi Republik Indonesia (DELRI) dalam perundingan perjanjian influenza, sayangnya belum tercapai kesepakatan antar negara anggota WHO hingga akhir tahun 2024. “Negosiasi masih sangat sulit.” Mari kita mempersiapkan dunia dengan lebih baik untuk menghadapi epidemi berikutnya, yang jelas-jelas “tidak tahu kapan dan jenis penyakit apa”, kata WHO di Asia Tenggara.
Tujuan keempat Organisasi Kesehatan Dunia adalah mengurangi jumlah anak balita di dunia sebesar 40% pada tahun 2025.
Dalam konteks ini, diperlukan upaya bersama untuk mengurangi popularitasnya secara signifikan di Indonesia juga.
Profesor Tsandra mengatakan selain tujuan tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia juga mengusulkan tiga prioritas kesehatan pada tahun 2025.
Yang pertama adalah memprioritaskan investasi multisektoral dalam pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan mental.
Fokus kedua adalah mengintegrasikan pengendalian dan respons penyakit
Prioritas ketiga adalah mengambil berbagai langkah untuk mempercepat pencapaian Cakupan Kesehatan Universal (Universal Health Coverage, UHC).
“Kami berharap tingkat kesehatan di Indonesia dapat meningkat pada tahun 2025 dengan bersinergi dengan peran aktif pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat,” ujarnya optimis.