Laporan dari Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami
geosurvey.co.id, JAKARTA – Seorang bocah lelaki bernama MAS (14) membunuh ayah dan neneknya dengan menggunakan pisau dapur, di kompleks perumahan Taman Bona Indah, Cilandak, Batavia Selatan, pada Sabtu (30/11/2024) dini hari. jam. .
Ibu Mitha yang jahat hampir meninggal karena luka itu. Saat ini ia dirawat di RS Fatmawati Batavia Selatan.
Korban Nugroho bercerita saat Mitha berhasil lolos dari upaya putranya yang masih kecil untuk membunuhnya.
Nugroho mengatakan, dia tiba di sana sekitar pukul 01.30 dini hari.
Yang setelah itu kepala kompleks keamanan dihubungi.
Nugroho mengaku merupakan pegawai RW setempat di bidang keamanan.
“Saya datang jam setengah dua ketua rombongan Danru (kompleks tim pengamanan komandan), karena rumah saya dekat, ayo, dia ada di sana,” kata Nugroho, kepada pers, Minggu (1/12/). 2024).
Setibanya di sana, Nugroho melihat Mitha tergeletak telentang dan bersimbah darah di depan rumah tempat kejadian.
Mengetahui hal tersebut, ia langsung membawa Mitha Fatmawati ke rumah sakit.
Perut Tuan Mitha penuh darah, kata Nugroho.
Nugroho mengaku ingin fokus menyelamatkan Mitha.
Hal ini terjadi karena seluruh keluarga Mitha, yakni suami dan ibunya, meninggal dunia.
Menurutnya, Mitha masih sadar dan bisa berbicara saat pertama kali dikenali dan dibawa ke rumah sakit.
Namun ia mengaku tidak banyak mengingat percakapannya dengan Mitha, karena kaget dengan kejadian yang menimpa tetangganya.
“Saat saya tahu apa yang saya katakan, saya tidak ingat. (Mitha) tidak menangis kesakitan, tapi dia berkata, ‘Oh, apa yang terjadi’,” kata Nugroho.
“Terus saya takut, saya ngomong, tapi saya tidak ingat apa,” ujarnya.
Polisi mengatakan AP (40) mengalami beberapa luka setelah ditusuk oleh putranya, MAS (14).
AP mengalami luka di bagian leher, tangan, punggung, dan rahang.
“(Lukanya) ada di leher, tangan, punggung, dan lutut. Kami tidak bisa melihatnya, atau karena kami belum bisa masuk, kami bahkan tidak bisa berbicara dengan mereka.” , Kompol Gogo Galesung saat dikonfirmasi, Minggu (1/12/2024).
Itu benar. Lanjut Gogo, mengabarkan kondisi AP berangsur membaik setelah korban tertusuk MAS (14).
Kabar tersebut ia dapatkan dari Fatmawati di rumah sakit tempat AP dirawat sejak kemarin.
Informasinya sudah membaik, tapi RS Fatmawati masih dirawat, kata Gogo.
Gogo juga mengatakan, dirinya akan meminta keterangan kepada AP nanti setelah korban selesai menjalani perawatan.
Pihaknya akan melakukan hal itu untuk mengusut kasus yang menyebabkan dua anggota keluarga meninggal dunia.
“Iya nanti (AP akan diperiksa),” ujarnya. Informasi Mata
Sementara Suparno, warga kompleks tempat kejadian, bersaksi soal pembunuhan tersebut.
Ia mengaku mendengar pertengkaran tersebut pada Sabtu (30/11/2024) pagi sebelum kecelakaan.
Tadi pagi ada keributan sekitar jam 2 atau lebih dari jam 1. Karena ada CCTV (kamera yang dijaga) di depan pintu. Pelaku mau kabur dengan melompat dari pagar, kata Suparno. , saat ditemui di lokasi kejadian dilansir Kompas.TV.
Dia memperhatikan bahwa dia melihat pelaku melarikan diri dari rumah dengan kursi roda setelah kejadian tersebut.
Kedua, tetangga tidak mengetahui bagaimana kehidupan di rumah.
“Kalau dilihat semua ini aman-aman saja. Kita tidak tahu bagaimana hati orang lain,” ucapnya.
“Kami tidak tahu soal masalah pribadi,” imbuhnya. Korban MR adalah sosok nenek penulis
RM, nama nenek yang meninggal usai dipukul cucunya, belakangan diketahui adalah rekan korban, Damy.
Damy (55) kaget mendengar RM juga tewas dalam pembunuhan brutal keponakannya MA (14).
Ia pun membeberkan sosok RM.
Damy mengaku sudah mengenalnya sejak 2008.
“Di luar dugaan, saya dan Bu RM bekerja sama di sebuah perusahaan pengelola properti sebelum akhirnya saya membuka perusahaan properti kami,” ujarnya, Sabtu (30/11/2024) seperti dilansir Kompas.id.
Menurut Damy, RM adalah pria yang berkeluarga dan baik terhadap keluarganya.
“Ketika ada anggota keluarganya yang sakit, Bu RM tidak segan-segan membayar tagihannya,” ujarnya.
Damy mengatakan, percakapan terakhirnya dengan RM adalah saat membahas jual beli rumah.
“Sebenarnya di posisi terakhir RM berdiri di depan sebuah rumah prestisius yang kemungkinan besar adalah rumah yang dia jual,” kata Damy. Anak-anak dikenal ramah
Seperti RM, keponakannya, MA, yang berniat mengakhiri hidup ayah dan neneknya, dan persahabatan pun diketahui.
Tetangga korban, RS (70), kaget dan tak menyangka akan dibunuh.
Sebab, ma tahu laki-laki itu jauh dari kejahatan anak.
Malah sebaliknya 180 derajat, MA dikenal sangat bagus.
Faktanya, pacar seorang anak laki-laki berusia 14 tahun bertemu dengan orang tua.
“Kalau kita di depannya, dia (MA) selalu menyapa,” ujarnya seperti dilansir Kompas.id, Sabtu (30/11/2024).
Ma memang dikenal sebagai pemuda yang dikenal rajin shalat.
Sebelumnya RS belum pernah melihat adanya keributan di rumah tetangganya.
“Saya tidak pernah mendengar suara apa pun di rumah korban.”
Pendapat serupa juga diungkapkan seorang penjual bakso keliling, Agus Suliswanto (55).
MA biasa bertemu dengan komplek apartemen yang sedang mengadakan tur.
Menurut Agus, MA adalah pemuda yang pendiam, namun mudah bergaul dengan siapa pun.
“Saya dulu ketemu Ma waktu olahraga dan mau salat,” imbuhnya.
MA juga dikenal sebagai orang non-lokal yang senang bertemu dengan banyak orang.
Dia menambahkan: ‘Saya juga tidak berpikir dia membunuh keluarganya.’
Sekadar informasi, bocah 14 tahun bernama MAS yang membunuh ayahnya APW (40) dan nenek RN (69) dengan cara menggali, telah ditangkap Polsek Batavia Selatan.
Peristiwa itu terjadi di rumah pelaku kejahatan tersebut dan tewas di Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Batavia Selatan, Minggu pagi (1/12/2024).
Tak hanya itu, ibu pelaku AP (40) mengalami luka setelah dianiaya pelaku.
AP kabur setelah melompati pagar rumahnya.