geosurvey.co.id – Universitas Tarumanegara (Untar) menyediakan wadah konseling khusus bagi mahasiswa dan dosen pasca kejadian mahasiswa baru yang bunuh diri.
Sementara itu, mahasiswa berhuruf E (18) yang terjun dari lantai 4 kampus tersebut meninggal dunia.
Humas Untar, Paula Tjatoerwidya Anggarina mengatakan, untuk mencegah kejadian seperti itu, layanan ini disediakan agar masyarakat bisa keluar dan melaporkan keluhannya.
“Kita punya Fakultas Psikologi ya, jadi kita punya istilahnya LBKP (Lembaga Bimbingan dan Konseling Psikologi), itu yang kita punya,” kata Paula kepada Wartakotalive, Selasa (8/10/2024). com.
“Jadi betul mahasiswa yang merasa ada masalah, dia punya tempatnya, ada tempatnya,” imbuhnya.
Pusat konseling akan dikelola oleh psikolog terpercaya yang mumpuni di bidangnya.
Kemudian para psikolog akan memberikan layanan sesuai dengan kondisi remaja saat ini.
“Kita sediakan wadahnya dan kita usahakan ya, para pembicara juga (memahami) situasi generasi sekarang yang berbeda dengan sebelumnya,” kata Paula.
Oleh karena itu pimpinan juga menyarankan untuk mendengarkan mahasiswa. Dan jika diperlukan bisa segera berkonsultasi, tutupnya.
Sebelumnya beredar rumor yang menyebut alasan mahasiswa tersebut mengakhiri hidupnya adalah karena skripsinya.
Namun hal itu dibantah pihak kampus dan polisi.
Paula mengatakan, mahasiswa tersebut masih duduk di bangku semester satu atau mahasiswa baru angkatan 2024.
Sebab, mahasiswa tersebut hanya belajar di Untar selama dua bulan.
Maka Paula menegaskan, E bukanlah mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi.
“Jadi, dia mahasiswa baru angkatan 2024 dan dia baru masuk universitas ini sekitar pertengahan Agustus. Jadi, sekitar dua bulan,” kata Paula saat di Untar, Senin (7/10/2024) ditemui, dilansir Wartakotalive. . .com.
“Ini bukan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, bukan mahasiswa yang mengatakan skripsi atau proposal tesisnya ditolak. Ini yang perlu dibenahi.”
Polisi juga menemukan buku harian E yang berisi ungkapan kesedihan dan duka atas kehidupan dalam bahasa Mandarin.
“Itu hanya puisi-puisi tentang kehidupan. Ya, tentang kehidupan yang mengarah ke sana (kesedihan, akhir hidup),” kata Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafiz Gumilang, Senin, seperti dilansir Wartakotalive.com. .
Saat ini, penyelidikan polisi terus berlanjut, termasuk penyebab korban bunuh diri.
Reza mengatakan, “Kami belum bisa memastikan alasannya terkait topik skripsi atau hal lainnya.”
Makanya kami minta waktu, hari ini rencananya kami akan meminta keterangan pihak kampus dan teman-teman korban, imbuhnya.
Sebagai informasi, polisi diketahui memeriksa 2 orang saksi kejadian tersebut terkait keamanan dan kebersihan.
Selain itu, polisi juga mendalami dugaan pelecehan terhadap mahasiswa Untar tersebut.
“Kami masih terbuka terhadap segala kemungkinan, termasuk para penindas,” kata Reza.
Oleh karena itu, hari ini kami akan mencoba melakukan lebih banyak penelitian bersama teman-teman dan pihak kampus, ujarnya.
Artikel ini sebagian tayang di Wartakotalive.com dengan judul Mahasiswa Bunuh Diri, Untar Siapkan Ruang Konseling Pribadi sebagai Wadah Iman.
(geosurvey.co.id/Rifqah) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah)