Tribunnew.com, Jakarta – Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPSI), sebagai serikat pekerja terbesar di negara itu, Andi Gani Nena Wea, telah memutuskan untuk meningkatkan gaji nasional rata -rata Presiden Prabowo Subianto sebesar 6,5 persen.
Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengatakan jumlahnya sekitar 8 persen dari permintaan pekerja. Namun, gaji yang ideal harus ditingkatkan menjadi 7-8 persen, ”kata Ghani.
“Keputusan Presiden Prabovo mendekati 8 persen dari kebutuhan dan keinginan pekerja. Tentu saja, keputusan pemerintah mencakup banyak keputusan pekerja dan dunia profesional,” kata Andy Gani di Jakarta pada hari Sabtu (30/11/2024).
Ketua Dewan Serikat Buruh ASEAN (Asan TUC) telah meminta pemerintah, dalam kasus ini, dalam kasus ini, Kementerian Manusia (Kemencer) untuk memantau implementasi keputusan untuk mengumpulkan uang minimum.
Karena, masih ada perusahaan yang tidak mematuhi kondisi upah minimum setiap tahun.
“Jika perusahaan mengatakan bahwa perusahaan bangkrut, tentu saja, rincian keuangan perusahaan harus diaudit setidaknya 2 tahun yang lalu dan audit dilakukan oleh audit terpisah,” katanya.
Andi Gani menambahkan bahwa negosiasi gaji di sektor KSPSI juga akan dipantau sehingga mereka dapat mengikuti undang -undang yang berlaku.
KSPSI juga mengimbau pemerintah untuk membatasi inflasi kebutuhan dasar, yang selalu muncul ketika upah meningkat.
“KSPSI berharap bahwa pemerintah akan menjaga para pekerja, yang bukan sekitar 60 persen rumah dan dapat digunakan untuk layanan perumahan yang terjangkau dan terjangkau untuk para pekerja,” jelasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabovo Subiano mengumumkan bahwa gaji rata -rata di negara itu akan meningkat sebesar 6,5 persen. Gaji berikutnya setidaknya 6 persen.
“Namun, setelah berdiskusi dan bertemu dengan para pemimpin tenaga kerja, kami telah memutuskan untuk meningkatkan upah minimum nasional rata -rata 6,5 persen pada tahun 2025,” kata Prabovo.