geosurvey.co.id – Rabu (11/06/2024) Hasil babak 32 besar Korea Masters 2024 berakhir apik bagi Kunlavut Witidsern (Thailand).
Juara Dunia BWF tahun lalu, Kunlawat berhasil mengatasi laga berat melawan tuan rumah Jeong Min-sung setelah kalah di game kedua.
Kunlawat yang merebut game ketiga mengamankan kemenangan nyaman 21-16, 17-21, 21-7.
Poin ini menandai dimulainya pendakian Kunlawat ke tangga juara karena mereka menjadi unggulan teratas turnamen tersebut. Kunlawat Witidsern Erling Haaland dari Thailand melakukan selebrasi penuh gaya usai mengalahkan Jonathan Criss di Piala Sudirman 2023, Kamis (18/5/2023). (BWF)
Di babak selanjutnya, Kunlawat langsung menghadapi rekan senegaranya Panichafon Teraratskul.
Kunlawat sendiri tengah memperebutkan tiket ke Final Tur Dunia BWF 2024 pada bulan Desember mendatang.
Setidaknya dalam praktiknya, Kunlawat masih membutuhkan suntikan ekstra poin BWF untuk mengamankan tiket ke turnamen akhir tahun tersebut.
Gelar tersebut jelas menjadi raihan teraman bagi wakil Thailand untuk mengamankan tiket ke Final Tur Dunia BWF 2024.
Dengan Super Level 300, turnamen Korea Masters 2024 menawarkan maksimal 7000 poin.
Poin tersebut akan diraih Kunlawat jika mampu meraih podium tertinggi di turnamen Korea Masters 2024.
Menjadi unggulan teratas di turnamen Capital Super 300, Kunlawat jelas punya modal yang tidak sedikit.
Pertanyaannya, bagaimana upaya peraih medali perak Olimpiade Paris 2024 itu untuk menjaga konsistensinya di turnamen ini.
Sedikit gambaran perjuangan Kunlawat melewati babak pertama, ia bermain bagus di game pertama.
Kesalahan dan kurangnya kepiawaian dalam mendikte permainan menjadi kunci skor bagus bagi Kunlawat.
Ratchanok juga tidak memberikan sedikit pun kesempatan kepada delegasi rekan senegaranya Intanon untuk mengubah keadaan.
Tertinggal 14-11 hingga 15-14, Kunlawat langsung mengubah strategi.
Berkat strategi cerdiknya, ia kembali mendikte jalannya pertandingan dan memenangkan game pertama 21-16.
Ujian lebih berat menghampiri Cunlawat di leg kedua saat tuan rumah berpeluang mencuri satu poin.
Gencarnya jual beli mengepung Kunlawat sejak awal pertandingan.
Hampir kehabisan tenaga menjelang jeda, Kunlawat diberkati untuk tiba-tiba mengambil alih kendali permainan.
Di penghujung babak kedua, Kunlawat masih berhasil unggul tipis atas tim tuan rumah dengan skor 11-9.
Sial bagi Kunlawat, petaka menimpa selepas jeda.
Ketika delegasi master membuat kemajuan yang baik, Kunlawat menjadi lengah, yang merupakan awal dari Zhong.
Wakil Korea nyaris berhasil menyamakan skor 16-16 menjadi 17-17.
Setelah itu Kunlawat kehilangan konsistensinya dan akhirnya kalah dari Duta Besar Korea di penghujung game kedua.
Keunggulan Kunlawat di paruh pertama pertandingan bisa diabaikan. Pasalnya di penghujung game kedua skor menjadi 17-17 dan 17-21.
Mau tidak mau, ia harus berjuang hingga game ketiga untuk menentukan apakah ia bisa lolos ke babak 16 besar.
Untungnya, sejak pertandingan dimulai, Kunlawat langsung terlibat.
Faktanya, dia tidak melakukan banyak kesalahan yang bisa dimanfaatkan Chong.
Dia menekan keras sejak awal dan memimpin 10-1 saat jeda. Mereka unggul 11-2 saat turun minum.
Terus melaju setelah jeda, Kunlawat tampil manis sebelum mengalahkan Afrika 21-7.
(geosurvey.co.id/Niken)