TRIBUNNEVS.COM – Berikut berita tayangan debat di Kemang, Jakarta Selatan pada 28 September 2024.
Setidaknya sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka penyebar perdebatan yang digagas Forum Tanah Air (FTA).
Polisi menangkap empat tersangka baru yakni IL, VSL, FMC dan RAS.
Sebelumnya, polisi mengamankan lima orang lagi yakni MR, FEK, GV, IS, dan RR.
Kabid Humas Polda Jaya Kombes Metro Ade Ari Siam Indradi mengatakan, empat tersangka baru ditangkap di kawasan Jakarta Timur pada Sabtu (5/10/2024).
Mereka sekarang ditahan.
“Empat pelaku lainnya sudah tertangkap dan ditangkap,” kata Ade Ari kepada wartawan, Minggu (10/6/2024). Polisi tidak berhenti
Polisi tak henti-hentinya mencari pelaku kejahatan lainnya, termasuk dalang utama atau aktor intelektual di balik tersebarnya kejadian di Hotel Grand Kemang.
Hal itu dibenarkan Humas Polda Metro Jaya, Kombes Paul Ade Ari Siam Indradi, di Mapolda Metro Jaya, Senin (10/7/2024).
Penyidik masih mencari pelaku lainnya sebagai bentuk pertanggungjawaban Polda Metro Jai untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat, ujarnya.
Ade Ari mengatakan, polisi masih mengumpulkan fakta mengenai kejadian tersebut dan siapa yang memerintahkan penyebarannya.
“Iya, penyidikannya masih berjalan, santai saja karena penyidik masih mengumpulkan fakta-fakta tambahan,” ujarnya. Kronologi
Diberitakan sebelumnya, Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Eddie Purwanto membeberkan kronologis pembahasannya.
Polisi awalnya mendapat perintah dari atasannya untuk mengamankan prosesi di luar Hotel Grand Kemang.
Kronologisnya, pada hari Sabtu, kami mendapat perintah dari pimpinan Polsek Mampang Prapatan untuk melakukan pengamanan acara (demonstrasi) Unras dari Aliansi Cinta Patriotik.
“Kami lakukan pembekalan di VIB pada pukul 08.00, kemudian pada pukul 09.00 Aliansi Cinta Patriotik datang untuk berbicara di pintu masuk Uly Kemang,” kata Edige dalam keterangannya, Sabtu (28/9/2024).
Namun, saat polisi fokus mengamankan prosesi di depan Hotel Grand Kemang, kata Eddy, entah dari mana muncul informasi ada beberapa OTK yang masuk ke hotel melalui pintu belakang.
Mendapat informasi tersebut, polisi menuju bagian belakang hotel untuk mengamankan kawasan.
“Kemudian, ketika kami sedang berkonsentrasi untuk memastikan adanya kegiatan non-rasial di depan, tiba-tiba kami mendapat informasi bahwa ada sekelompok orang tak dikenal yang masuk melalui gerbang belakang. “Mereka yang melakukan kerusakan masuk.
Eddy mengaku polisi tidak mengetahui adanya OTK yang mengganggu diskusi.
Lagipula, menurut Eddie, polisi tidak mengetahui adanya perkelahian di hotel tersebut karena tidak ada laporan ke polisi. Puluhan pria tak dikenal bertopeng (OTK) membubarkan dan merusak acara politik di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (28/09/2024). (spesial)
“Kami tidak tahu, karena kami tidak mengetahui kegiatan apa saja yang ada di dalamnya, karena baik pihak kepolisian maupun polsek belum diberitahu mengenai kegiatan tersebut.”
“Hari ini kita lebih memperhatikan untuk memastikan kegiatan non-rasial dilakukan Aliansi Cinta Patriotik di gerbang utama Uly Kemang,” ujarnya.
Edi mengatakan, massa yang mengganggu diskusi tersebut berbeda dengan massa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Hotel Grand Kemang.
“Tidak ada kendala, tidak ada kendala dalam kegiatan non-rasial ini, makanya berjalan dengan baik. Makanya masyarakat berbeda dengan kelompok yang melakukan kegiatan non-rasial,” ujarnya.
(Tribunnevs.com/Gilang Putranto, Faranida Putviliani, Reynas Abdila, Adi Suhendi)